Optika.id - Dalam sebuah kesempatan akademis, Rocky Gerung menyatakan bahwa Presiden tidak memiliki martabat karena dia hanya merupakan sebuah fungsi dan lembaga.
Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi Rakus Akan Kekuasaan
"Presiden itu nggak punya martabat, karena dia fungsi dan dia lembaga," tegas Rocky, Kamis (3/8/2023).
Rocky menjelaskan bahwa pernyataannya sebelumnya yang menyebut 'bajingan tolol' tidak bermaksud menghina Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan bahwa bajingan sebenarnya merupakan sebuah profesi yang sangat mulia pada masa penjajahan Belanda, di mana mereka adalah kusir gerobak sapi yang membantu menyembunyikan pejuang dari Belanda dan membantu masyarakat dalam berbagai hal.
Menurut Rocky, pihak-pihak tertentu menuduhnya telah menghina kepala negara, namun dia menjelaskan bahwa kritik yang dilontarkan adalah terhadap kebijakan seorang Presiden, bukan atas individu sebagai manusia.
Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Gugatan Pemilu Jadi Ujian Buat MK
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Saya terangkan pelan-pelan, martabat itu melekat pada manusia karena diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mengikuti ke Subhanallah, itu namanya martabat," ungkap Rocky.
Rocky juga menjelaskan bahwa dalam sistem demokrasi, Presiden adalah lembaga yang mendapatkan martabat dari rakyat yang memilihnya. Martabat ini tidak terbatas pada lima tahun masa jabatan, karena martabat melekat pada manusia seumur hidup. Dalam sistem monarki, Raja memiliki peran yang lebih kompleks karena kehidupan privat dan publiknya menyatu dalam satu tubuh.
Baca Juga: Rocky Gerung Siap Hadiri Panggilan Penyidik!
Rocky berpendapat bahwa pihak yang menuduhnya melakukan penghinaan tidak memahami dasar pemikiran dalam sistem demokrasi dan republik, yang memisahkan tubuh privat individu dari tubuh publik lembaga. Oleh karena itu, penghinaan terhadap Presiden sebenarnya adalah penghinaan terhadap lembaga, bukan terhadap individu.
Editor : Pahlevi