Optika.id - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, mengomentari stagnasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di angka 5%. Menurutnya, masalah ini disebabkan oleh kekurangan kecakapan pemerintah dalam menetapkan prioritas pembangunan yang tepat.
Baca Juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!
"Saat ini pertumbuhan ekonomi kita katanya akan meroket di atas 7% nyatanya mandek di angka 5%. Alih-alih ekonomi meroket, yang meroket justru utang negara kita," kata AHY dalam acara Dialog Rakyat di Gedung Sabuga, Bandung, Minggu (6/8/2023).
"Menurut kami situasi ini disebabkan oleh kurang cakapnya pemerintah dalam tentukan prioritas pembangunan," tambahnya.
Dalam suatu kesempatan di acara yang dihadiri juga oleh Bakal Calon Presiden Anies Baswedan, AHY menyatakan bahwa pemerintah saat ini terlalu fokus pada pembangunan mega proyek yang belum dibutuhkan oleh masyarakat.
Salah satu contohnya adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang berhenti di Padalarang dan dinilai tidak sepenuhnya relevan dengan kebutuhan rakyat. AHY juga menyoroti besarnya utang negara yang seharusnya menjadi pertimbangan dalam menetapkan prioritas pembangunan.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN AHY Ungkap Sertifikat Tanah Digital Lebih Sulit Terkena Mafia
Menurut AHY harusnya uang yang digunakan untuk membangun proyek KCJB bisa dipakai untuk keperluan lain dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Seperti untuk subsidi listrik, subsidi pupuk dan subsidi solar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Akibat salah prioritas, roda ekonomi bergerak lambat. Harusnya uang negara yang terbatas itu dipakai untuk meringankan kehidupan rakyat kita, penderitaan rakyat kita. Utamanya petani, nelayan, kaum buruh dan golongan lemah lainnya," tutur AHY.
Lebih jauh, AHY juga menyinggung pembiayaan yang dipakai untuk membangun KCJB. Menurutnya proyek itu menggunakan APBN hingga triliunan rupiah.
Baca Juga: Usai Putusan MK Nanti, AHY Harap Bangsa Indonesia Kembali Bersatu
"Katanya modal akan datang dari asing dan tidak akan menggunakan APBN, faktanya triliunan rupiah APBN yang harusnya dialokasikan membangun ekonomi dan kesejahteraan rakyat malah digunakan untuk bangun megaproyek KCJB tadi yang salah perhitungan," ungkap AHY.
"Padahal setiap kebijakan itu harus ada perencanaan dan perhitungan yang matang. Katanya entong kumaha engke, tapi engke kumaha. Jangan gimana nanti tapi nanti gimana," pungkasnya.
Editor : Pahlevi