Optika.id - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, rata-rata usia petani semakin tua. Yakni tercatat 70 persen berusia di atas 50 tahun.
Baca Juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!
Rata-rata usia petani kita makin tua, 70 persen di atas 50 tahun. Generasi muda, generasi berikutnya enggan untuk melanjutkan profesi orang tuanya, ungkap AHY dalam acara Dialog Rakyat bersama Anies-AHY di Kota Bandung, Senin, (7/8/2023).
Pernyataan AHY tersebut menanggapi pertanyaan Kang Setya, yang mewakili komunitas petani di Jawa Barat. Lebih jauh AHY memaparkan, bahwa keluh kesah dari komunitas petani lain di Indonesia juga banyak bermunculan.
Kami berdua sering berkeliling nusantara dan berdialog. Dan paling sering mendengarkan keluhan dari para petani kita. Dan ini penting, ujar AHY dalam acara yang ditayangkan secara live Youtube melalui channel Beritans tersebut.
Ditegaskan AHY, Indonesia masih ditetapkan sebagai negara agraris. Tentunya profesi petani menjadi sangat penting. Apalagi berharap Indonesia terus membangun kemandirian dan ketahanan pangan. Apabila petaninya tidak sejahtera, maka jangan berharap Indonesia memiliki kemandirian pangan.
Tadi sudah dibahas banyak. Ternyata kelompok tani yang abal-abal banyak menyusahkan petani kita. Padahal kita tahu kelangkaan pupuk itu luar biasa. Termasuk benih, tutur AHY.
Dari sini, sambung AHY, perlu diperhatikan alokasi anggaran pemerintah. Baik APBN maupun APBD. Alokasinya benar-benar diprioritaskan untuk membantu petani. Yakni untuk memberikan subsidi yang dibutuhkan petani.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN AHY Ungkap Sertifikat Tanah Digital Lebih Sulit Terkena Mafia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dan dijalankan secara tepat sasaran dan pengawasan serta evaluasi yang ketat. Supaya tidak ada lagi penyelewengan dan pelanggaran-pelanggaran oleh para kelompok tani ilegal, tegasnya.
Berkaitan soal 70 persen usia petani di atas 50 tahun, imbuh AHY, terdapat beberapa faktor. Selain ada keinginan untuk mendapatkan peluang di kota-kota besar, hal ini jelas tidak dilarang. Sebab sesuatu yang wajar. Tapi jangan sampai semua beralih menuju ke ibu kota.
Tadi juga dikatakan Pak Anies. Di desa juga banyak sumber-sumber penghasilan yang layak dan halal. Jika diyakinkan, sektor pertanian kita bukan hanya bisa memberi manfaat tapi juga kesejahteraan bagi para petani dan keluarganya, kata dia.
Baca Juga: Usai Putusan MK Nanti, AHY Harap Bangsa Indonesia Kembali Bersatu
Dengan demikian, lanjut AHY, negara harus hadir untuk meyakinkan agar para petani kesejahterannya meningkat. Juga nilai tukar petani jangan turun. Serta jangan sampai ada kebijakan impor di saat petani harusnya panen raya.
Justru, tambah AHY, seharusnya diperhatikan lebih baik lagi terkait dengan modernisasi alat pertanian, teknologi dan sebagainya. Termasuk dibantu pemasaran dan infrastrukturnya. Sehingga tidak hanya yang sifatnya makro.
Tetapi juga infrastruktur yang menyentuh langsung sentra-sentra pertanian kita. Sehingga bisa mentranformasikan hasil pertanian ke pasar. Hasil pertanian dari desa ke kota. Itu yang harus kita perjuangkan ke depan, tandas AHY.
Editor : Pahlevi