Optika.id - Meskipun menjadi partai yang meraih kemenangan dalam Pemilihan Umum 2019, status tersebut tidak dapat dijadikan jaminan mutlak untuk kemenangan PDIP dalam Pemilihan Presiden 2024. Keberhasilan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini di masa depan diprediksi bergantung pada kerangka kerjasama politik dalam perebutan kursi kepresidenan pada 2024.
Baca Juga: Setara Institute: Prabowo-Gibran Akan Bawa Indonesia ke Otoritarianisme 2.0
Jamiluddin Ritonga, seorang analis politik dari Universitas Esa Unggul, mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi potensi sukses PDIP, terutama dengan calon presiden potensial Ganjar Pranowo, adalah dukungan yang diberikan oleh Joko Widodo.
Jamiluddin lantas menyinggung isu dukungan Joko Widodo kepada bakal capres Prabowo Subianto dengan menduetkan Gibran Rakabuming Raka. Jika duet Prabowo-Gibran terwujud, maka akan berdampak buruk kepada PDIP.
"Karena itu, kalau Jokowi memberi dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran, maka suara PDIP akan turun drastis," kata Jamiluddin Ritonga, Jumat (11/8/2023).
Baca Juga: Masyarakat Sipil Demo di KPU, Minta Paslon 02 Didiskualifikasi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Merosotnya elektabilitas PDIP bisa terjadi karena berkaca pada kemenangan PDIP pada tahun 2014 dan 2019, banyak dibantu oleh suara pendukung Joko Widodo.
Menurut penilaian Jamiluddin, dalam kondisi ini, terdapat potensi penurunan elektabilitas Ganjar yang bahkan berpotensi merugi dalam persaingan politik.
Baca Juga: Akademisi Unair: Khofifah Sosok Dibalik Suksesnya Prabowo-Gibran Dulang 65 Persen Suara di Jatim
"Dalam skenario tersebut, para pendukung Jokowi dan Gibran cenderung akan meremehkan Ganjar dan PDIP," demikian kesimpulannya.
Editor : Pahlevi
