Optika.id - Calon Presiden Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan respons yang positif saat menanggapi pertanyaandalam sesi wawancara dengan awak media selepas mengisi acara Ngobrol Bareng Anak Muda di Roemah Kentang 1908, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu lalu.
Baca Juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!
Ditanya soal perlu berapa tahun agar perkembangan Indonesia dapat melampaui Korea Selatan dalam hal industri otomotif dan elektronik serta industri kreatif seperti Drama Korea (Drakor) dan Korean Pop (K-Pop), jawaban Anies tampak terukur dalam memproyeksikan langkah ke depan. Ia sosok pemimpin yang cermat dalam membuat perhitungan.
Coba dihitung dulu tahunnya. Jangan sampai salah soalnya, respons Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu dengan tawa kecilnya yang khas, Jumat (11/8/2023).
Konteks pertanyaan di atas berhubungan dengan realitas anak muda dan bicara masa depan Indonesia di tangan pemimpin muda. Saat mengantar Anies menuju kendaraan pribadinya untuk persiapan melakukan penerbangan ke Kota Padang, Sumatera Barat, AHY memberikan kode bersedia menjawab lebih lanjut.
Saya jawab, ya. Saya jawab, ya, kata AHY yang pernah menjadilulusan terbaik dari Akademi Militer (Akmil) tahun 2000.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN AHY Ungkap Sertifikat Tanah Digital Lebih Sulit Terkena Mafia
Benar, saya juga cukup sering memberikan referensi bagaimana negara atau bangsa Korea Selatan itu berhasil melakukan transformasi, transformasi ekonomi, dan juga budaya. Dalam hal ini kita patut mempelajari kisah suksesnya, walaupun tentu setiap bangsa dan negara punya karakteristik termasuk permasalahan yang berbeda-beda, tantangannya juga berbeda-beda. Tetapi boleh sebagai bangsa kita saling belajar satu sama lain, terang AHY yang mensyukuri hari kelahirannya ke- 45 tahun, Kamis, (10/8/2023) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute itumelihat Indonesia memiliki sumber daya yang luar biasa, terutama Sumber Daya Manusianya (SDM). Menurutnya, jika bicara sumber daya secara keseluruhan, maka tidak lepas dari kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia. Pendiri AHY itu mengimbau agar Indonesia tidak terlena dengan keberlimpahan energi dan kekayaan alam karena akan habis. Ia juga menyarankan agar Indonesia terus berinovasi dalam mencari sumber energi terbarukan dengan kecerdasan yang dimiliki.
Industri juga demikian. Kita harus benar-benar memiliki kekuatan atau fondasi industri yang bukan hanya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, tapi juga bisa dipasarkan ke seluruh dunia sehingga menjadikan Indonesia semakin kuat secara ekonomi dan juga dalam aspek geopolitik. Ini dilakukan oleh Korea Selatan. Tadi disampaikan oleh Mas Sulung, industri otomotif, industri elektronik, digital, dan lain sebagainya, termasuk budaya yang bisa diekspor dalam tanda petik menghasilkan benefit yang luar biasa secara ekonomi. Ini yang bisa kita pelajari, jelas suami dari Annisa Pohan.
Baca Juga: Usai Putusan MK Nanti, AHY Harap Bangsa Indonesia Kembali Bersatu
Lebih jauh, peraih penghargaan Bintang Adi Makayasa dari Presiden Republik Indonesia itu mengharapkankepemimpinan Indonesia di masa depan difokuskan pada upaya membangun sumber daya manusia. Setelah itu, imbuhnya, dilakukan pengembangan industri strategis yang menjadi kekuatan pendukung dan mesin pertumbuhan ekonomi.
Pasar kita besar, 270 juta penduduk Indonesia. Itu sendiri merupakan pasar yang besar. Apalagi kalau kita melihat lebih luas lagi misalnya pasar ASEAN, ada 660 juta penduduknya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ke depan ini pembangunan kita harus diorientasikan sekali lagi untuk pembangunan sumber daya manusia dan juga pengembangan industri-industri strategis yang menjadi penopang sekaligus mesin pertumbuhan kita, pungkasnya.
Editor : Pahlevi