Optika.id - Akhir-akhir ini kualitas udara yang buruk di Jakarta menjadi perbincangan banyak orang di media sosial. Kondisi ini tentunya memiliki banyak dampak negatif terhadap kesehatan manusia karena ada sejumlah penyakit respirasi yang diakibatkan oleh polusi udara dengan prevalensi yang tinggi.
Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Dari 10 penyakit dengan kasus terbanyak di Indonesia, empat di antaranya menurut laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), adalah penyakit respirasi speerti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) sebanyak 145 kejadian dengan total 78,3 ribu kematian; kanker paru dengan 18 kejadian dan 28,6 ribu kematian; 5.900 kejadian pneumonia dengan 52,5 ribu kematian dan terakhir asma dengan 504 kejadian dan 27,6 ribu kematian.
Dilansir dari laman Universitas Indonesia (UI), Selasa (15/8/2023), Ketua Departemen Paru Fakultas Kedokteran UI, Agus Dwi Susanto menjelaskan bahwa kualitas udara yang buruk adalah penyebab dari kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Partikel-partikel polusi udara tersebut dapat masuk ke saluran pernapasan manusia dan menimbulkan peradangan serta iritasi pada saluran pernapasan dan paru-paru.
Selain orang dewasa, anak-anak yang terpapar polusi udara dalam jangka panjang tanpa perlindungan juga bisa mengalami peningkatan risiko batuk pilek, asma, dan gangguan pernapasan lainnya. Selain itu, ketika mereka tumbuh dewasa gangguan paru-paru dan pernapasan tersebut bisa berdampak panjang lantaran mereka lebih rentan terhadap infeksi pernapasan dan masalah kesehatan paru-paru lainnya.
Menurut Agus, anak-anak rentan terkena ISPA karena sistem kekebalan tubuh atau imunitas mereka belum sepenuhnya terbentuk dengan sempurna seperti orang dewasa. Paru-paru anak pun masih dalam tahap perkembangan sehingga mereka lebih sensitive terhadap polutan dalam udara dan iritasi.
Dibandingkan orang dewasa, anak-anak mempunyai frekuensi pernapasan yang lebih cepat sehingga mereka lebih banyak menghirup udara yang mengandung polutan. Selain itu, anak-anak cenderung lebih aktif di luar ruangan daripada di dalam ruangan yang mana paparan polusi udara biasanya lebih tinggi terutama di kota-kota besar yang padat penduduk dan industri.
Maka dari itu, dibutuhkan peran dari orang tua untuk melindungi anak-anak dari berbagai risiko termasuk penyakit ISPA. Agus membeberkan beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah ISPA pada anak-anak.
Ajarkan Menggunakan Masker
Di tengah kualitas udara ibu kota yang buruk ini, para orang tua perlu menjelaskan kepada anak bahwa pemakaian masker merupakan hal yang penting.
Masker berguna untuk mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus atau bakteri yang bisa ditularkan melalui bersin, bicara, atau batuk. Anak-anak memiliki peluang lebih besar untuk menghindari terpapar mikroorganisme penyebab ISPA dan mencegah penularannya kepada orang lain dengan menggunakan masker. Orang tua bisa memberikan masker kain dengan beberapa lapisan yang bisa dicuci dan digunakan kembali, atau memberikan masker medis.
Memilih masker yang nyaman dipakai anak-anak dan mudah diatur adalah kunci untuk memastikan anak akan memakainya dengan benar dan konsisten. Maka dari itu, pastikan masker tersebut sesuai dengan ukuran wajah anak, berbahan nyaman dan dapat menutupi hidung serta mulut dengan sempurna.
Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Bermain dalam Rumah dan Gaya Hidup Sehat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ajak anak untuk bermain di dalam ruangan dan pastikan untuk memantau indeks kualitas udara apabila ingin bermain di luar rumah. Lebih baik tetap berada di dalam ruangan sampai kondisinya membaik apabila kualitas udara sangat buruk di luar.
Orang tua juga perlu menajga lingkungan rumah agar tetap bersih dan bebas polusi. Hindari paparan asap rokok dan asap bakaran lain, gunakan pembersih yang aman dan pastikan agar memiliki ventilasi baik dalam rumah untuk mengurangi risiko penyakit pernapsan dan masalah kesehatan lainnya yang bisa timbul.
Selalu ajarkan anak-anak untuk menerapkan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah bermain di luar ruangan dan menggunakan fasilitas umum. Selain itu, hindari kontak dekat sementara dengan orang yang sedang sakit terutama jika mereka mempunyai gejala ISPA seperti batuk dan pilek.
Di sisi lain, orang tua juga perlu menerapkan gaya hidup sehat seperti tidur yang cukup, olahraga yang teratur dan pola makan yang seimbang untuk membantu memperkuat imunitas mereka.
Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda
Lakukan Vaksinasi
Salah satu upaya penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit infeksi khususnya ISPA yakni melakukan imunisasi yang sesuai dengan usia anak. Para tenaga medis di musim flu seperti ini biasanya akan menganjurkan orang tua untuk memberikan vaksin influenza kepada anak-anak.
Dengan mendapatkan vaksinasi di layanan kesehatan, mereka dapat membantu melindungi diri sendiri serta kelompok populasi yang lebih rentan seperti ibu hamil, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang kronis. Biasanya vaksin influenza untuk anak-anak diinjeksi ke dalam otot lengan atau bahu.
Vaksin ini umumnya mengandung fragmen virus influenza yang telah dilemahkan atau dinonaktifkan sehingga dapat merangsang respons imun tanpa menyebabkan penyakit.
Kendati demikian, usia anak-anak akan memengaruhi dosis vaksin yang diberikan. Seringkali anak-anak memerlukan dosis vaksin yang lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa. Maka dari itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau petugas kesehatan untuk mendapatkan dosis yang tepat.
Editor : Pahlevi