Optika.id - Penerapan ganjil genap setiap hari bagi kendaraan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dinilai efektif oleh Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga. Langkah itu menurut Yoga diharapkan bisa menjaga kualitas udara di Jabodetabek.
Baca Juga: Pro Kontra Uji dan Tilang Emisi, Bukan Barang Baru dan Tidak Cukup Efektif
"Saat ini kondisi darurat udara buruk, penerapan ganjil genap Jabodetabek harus dilakukan setiap hari selama satu sampai dua bulan," kata Yoga kepada Optika.id, Kamis (31/8/2023).
Kebijakan ganjil genap itu menurut Yoga hanya bisa dilaksanakan pada hari kerja atau menyesuaikan evaluasi kondisi kualitas udara. Yoga menilai sebaiknya kebijakan itu berlaku untuk seluruh mobil dan motor listrik baik yang berbahan bakar listrik maupun minyak fosil.
Di sisi lain, dia menyoroti urgensi penerapan rekayasa lalu lintas untuk masyarakat yang membawa kendaraan baik motor atau pun mobil seperti pemberlakuan satu arah pada jam sibuk, parkir elektronik progresif, penerapan jalan berbayar elektronik, peniadaan parkir liar dan parkir tepi jalan.
Yoga pun mengaku bahwa dirinya ikut mendukung adanya kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini untuk mengatasi polusi udara. Akan tetapi, dia menyarankan agar hal itu bisa diberlakukan kepada semua masyarakat agar hasilnya lebih terlihat nyata dan optimal.
Baca Juga: Lansia Berpotensi Terkena TBC Imbas Polusi Udara
Sementara itu, untuk solusi jangka panjang dia menyarankan agar penanganan polusi udara dilakukan melalui membangun taman, ruang terbuka hijau (RTH), hingga aksi menanam pohon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui berdasarkan data dari Dishub DKI Jakarta, tercatat pada 21 Agustus 2023 volume lalu lintas sejumlah 6.954.805 kendaraan per harinya. Data tersebut meningkat sebanyak 1,34% atau setara dengan 92.162 kendaraan dibandingkan dengan tanggal 14 Agustus dengan volume lalu lintas sebanyak 6.862.643 kendaraan per hari.
"Peningkatan volume kendaraan pada 21 Agustus karena adanya kegiatan masyarakat sehingga terjadi peningkatan volume lalu lintas," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Olahraga di Tengah Polusi Udara, Apakah Sehat?
Lalu, pada 22 Agustus 2023 volume lalu lintas sebanyak 6.541.706 kendaraan per hari atau menurun sebesar 4,69% (berkurang 321.787 kendaraan) jika dibandingkan 15 Agustus dengan volume lalu lintas sebanyak 6.863.493 kendaraan per hari.
Editor : Pahlevi