Teknologi Kian Canggih, Orang Tua Wajib Praktikkan Cara Digital Parenting

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 31 Agu 2023 14:57 WIB

Teknologi Kian Canggih, Orang Tua Wajib Praktikkan Cara Digital Parenting

Optika.id - Anak-anak saat ini sudah termasuk ke dalam pengguna jaringan internet di Indonesia. selain dikenalkan oleh orang tuanya sedari kecil, hal tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari segala macam kegiatan yang didukung oleh teknologi dan informasi, termasuk sarana belajar. Meskipun dimanjakan dengan berbagai kemudahan, penggunaan internet oleh anak-anak tetap harus bijak dan diawasi dengan ketat agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi mereka.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Headphone Agar Tidak Merusak Perangkat

Dilansir dari data We Are Social, jumlah internet di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 205 juta. Dengan kata lain, ada sekitar 73,7ri populasi Indonesia yang telah menggunakan internet. Sedangkan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 89,99% pengguna intenet dari usia 5 tahun ke atas menggunakan gawai untuk mengakses media sosial.

Menanggapi fenomena tersebut, Director of External Affairs Kredivo, Andy Nahil Gultom untuk mendorong dampak positif dari teknologi, masyarakat perlu dibekali dengan edukasi berkelanjutan. Tujuannya agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Maka dari itu, diperlukan edukasi sejak dini, serta kebijaksanaan dari orang tua untuk menangkal arus digitalisasi yang kian deras ini.

Dia menyebut bahwa orang tua perlu memahami batasan-batasan terkait pemanfaatan teknologi bagi anak dan strategi pola asuh yang tepat di era digital ini. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi menjadi positif untuk anak-anak.

Dalam keterangan yang sama, psikolog Indria Laksmi Gamayanti menyebut bahwa di era digital ini, pola pengasuhan digital parenting harus penting dipahami serta dipraktikkan oleh masing-masing orang tua.

Mereka [orang tua] perlu mengawasi serta membatasi anak-anak agar terhindar dari dampak negatif terhadap mental dan psikis melalui teknologi digital, terutama yang berkaitan dengan adiksi smartphone, kata Indria, dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Maka dari itu, dia membeberkan 4 strategi yang harus diperhatikan oleh para orang tua dalam menerapkan digital parenting. Di antaranya adalah:

Mengenalkan Teknologi Sesuai Kebutuhan

Masing-masing anak mempunyai kecenderungan dan minat yang berbeda terhadap produk teknologi. Ada yang sangat suka, sekadar suka, atau malah tidak suka dan tidak minat dengan teknologi dan peralatannya.

Baca Juga: Pengolahan Air Bersih di Indonesia untuk Memenuhi Tujuan Sustainable Development Goals (SDGS)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Indria, kadar kesukaan itu harus menjadi pijakan awal dalam menentukan jenis konten apa yang layak disuguhkan kepada anak-anak. Faktor utama yang mesti diperhatikan yakni usia anak serta kebutuhan anak-anak. Pasalnya, berbeda usia, maka berbeda pula preferensi dan kebutuhan mereka terhadap akses teknologi.

Bijak dan Mendampingi Anak

Selanjutnya, Indria menyarankan agar para orang tua sesekali mendampingi anak mereka ketika anak mengakses internet. Di sisi lain, para orang tua juga bsia menyepakati batas screen time untuk anak serta membekali mereka dengan pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi dengan bijak.

Aktivitas Interaktif

Baca Juga: Aplikasi Nanoteknologi pada Sel Surya untuk Keberlanjutan Energi!

Kurangnya aktivitas interaktif bisa menyebabkan anak menggunakan teknologi secara berlebihan. Alhasil, hal tersebut menyebabkan pola komunikasi anak dengan lingkungan sekitar bisa terganggu.

Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua bisa membuat anak-anak menjadi lebih aktif dengan aktivitas interaktif seperti permainan fisik, puzzle, dan olahraga. Aktivitas tersebut bisa mengurangi waktu anak-anak di depan layar. Di sisi lain, ketika sedang berinteraksi dengan anak mereka, para orang tua diimbau untuk tidak menggunakan teknologi secara berlebih.

Pola Asuh Demokratis

Salah satu pola asuh yang dibutuhkan dan krusial di era digital ini adalah pola asuh yang demokratis atau istilah lainnya adalah authoritative. Upaya dari penerapan pola asuh ini adalah untuk membantu anak agar bersikap kritis terhadap berbagai pengaruh negatif di era digital ini. Dengan demikian, anak-anak akan lebih memahami bagaimana cara menggunakan dan memanfaatkan teknologi secara bijak serta bertanggung jawab.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU