Optika.id - Banyak sekali orang tua yang memelihara hewan peliharaan, contohnya adalah hewan kucing dan anjing. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa hewan anjing dan kucing adalah hewan yang sangat menggemaskan. Tetapi, tahukah parents bila merawat bayi dan balita sebaiknya beri jarak dan hindari interaksi antara anak dan hewan peliharaan. Hewan peliharaan membawa dampak yang tidak bagus untuk kesehatan dan keamanan bayi dan balita.
Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Sering sekali orang tua membiarkan hewan peliharaan dekat dengan bayi, tetapi terkadang kedekatan itu bisa membahayakan nyawa anak-anak kita loh! Bayi dan balita yang masih belajar berkembang memiliki keterampilan motorik dan pemahaman tentang lingkungan mereka yang belum sempurna. Hewan peliharaan, di sisi lain, memiliki insting dan perilaku yang bisa tidak terduga, terutama saat merespons eksplorasi rasa ingin tahu bayi. Anjing, sebagai contoh, mungkin tidak mengerti sentuhan lembut dari seorang bayi, yang dapat mengakibatkan goresan atau gigitan yang tidak disengaja. Perlu diingat bagi parents untuk lebih perhatian dan tidak membiarkan bayi di dalam ruangan atau kasur dengan hewan peliharaan yang berbulu.
Selain itu, bayi memiliki sistem imun tubuh yang masih sedang berkembang, oleh karena itu kekebalan tubuh mereka masih rapuh dan rentan terhadap bakteri dan virus. Hewan peliharaan dapat membawa air liur atau bulu yang mengandung kuman dan parasit yang mungkin tidak mengancam orang dewasa, tapi dapat membahayakan nyawa si kecil. Tentunya, orang tua akan merasa jauh lebih tenang bila ruangan bayi dan hewan dipisah. Walaupun hewan peliharaan dapat memberikan berbagai manfaat emosional untuk keluarga, tetapi sebaiknya kita memprioritaskan kesehatan anak-anak kita.
Berdasarkan American College of Allergy, Asthma & Immunology, alergi muncul pertama kali pada masa bayi atau masa balita. Saat anak terpapar dengan hewan peliharaan pada usia dini, dapat mempengaruhi kerentanan anak terhadap alergi dan masalah pernapasan. Alergi hewan peliharaan adalah reaksi sistem kekebalan terhadap air liur hewan, bulu binatang, kotoran feses atau urin. Ketika bayi yang memiliki alergi hewan peliharaan terpapar dengan air liur hewan, sistem imun tubuhnya akan mengeluarkan Histamin yang akan menggelembungkan hidung dan saluran pernafasan. Bisa menyebabkan munculnya gejala-gejala alergi seperti mata berair, asma, hidung gatal atau batuk.
Orang tua harus mempertimbangkan seberapa jauh batasan interaksi antar bayi atau balita dengan hewan peliharaan. Aspek penting dari sebuah hubungan antara bayi dan hewan peliharaan adalah pembentukan batasan dan saling pengertian. Parents sebaiknya mengajarkan hewan peliharaan untuk menghargai dan menghormati ruangan khusus bayi untuk mendapatkan lingkungan yang aman dan tenang.
Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Proses melatih hewan peliharaan memang membutuhkan waktu dan kesabaran, makin lama hewan peliharaan akan mengerti dan mencoba untuk memberi ruangan. Kehadiran anggota baru yang tidak dikenal di keluarga mungkin akan merangsang hewan peliharaan untuk merasa terancam, oleh karena itu butuh proses tahapan bagi hewan peliharaan untuk beradaptasi dengan adanya kehadiran seorang bayi di keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Parents adalah penengah antar bayi dan hewan peliharaan untuk saling berkenalan, perlu pengawasan di setiap interaksi agar dapat membantu kedua belah pihak beradaptasi dan menerima kehadiran satu sama lain, serta campur tangan jika ada tanda-tanda ketidaknyamanan dari salah satu pihak.
Ada manfaat potensial bagi bayi berinteraksi dengan hewan peliharaan dalam keadaan yang terkendali. Dengan adanya keberadaan hewan peliharaan dapat membangun hubungan persahabatan dan empati pada pertumbuhan anak. Anak dapat belajar mengenai tanggung jawab, saling mengasihi, dan bahkan mengembangkan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik melalui paparan terkontrol terhadap hewan peliharaan. Hubungan emosional yang terus terbentuk antara hewan peliharaan dan anak-anak dapat membawa dampak positif bagi perkembangan anak.
Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda
Sangat penting bagi pemilik hewan untuk bertanggung jawab dalam memastikan bahwa hewan peliharaan mereka telah dilatih dengan baik dan mendapatkan perawatan yang tepat. Pastikan bahwa hewan peliharaan telah menerima vaksin dan tidak memiliki kutu pada bulu-bulu hewan peliharaan. Bila hewan peliharaan sudah menerima perawatan tersebut, tetap berikan jarak antar hewan peliharaan dan bayi untuk mencegah terjadinya suatu kejadian yang tidak diinginkan.
Hati-hati ya, parents! Jagalah si kecil dari hewan peliharaan, tetap awasi dengan cermat ya!
Editor : Pahlevi