Optika.id - Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, meminta negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tren global menuju ekonomi hijau atau green economy. Permintaan ini disampaikannya saat mengikuti pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council, AECC) di St Regis Hotel, Jakarta, yang diadakan setelah ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023.
Baca Juga: Erick Thohir Sambangi Zulhas, Ada Apa ya?
Zulkifli Hasan menjelaskan, "Perlu komitmen bersama yang kuat untuk mendorong peningkatan investasi hijau secara adil dan merata di kawasan, agar pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif dapat diwujudkan."
Ia juga menyebut bahwa ASEAN Strategy for Carbon Neutrality bisa menjadi pintu masuk untuk meningkatkan investasi hijau, serta perlunya mendorong pembiayaan hijau inovatif. "Mengingat pembiayaan hijau mahal dan akan semakin mahal, maka perlu penyelarasan inisiatif di pilar ekonomi, termasuk pemanfaatan ASEAN Green Fund," tambahnya.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Diminta Mundur dari Ketua Umum PAN!
Selain itu, Zulkifli Hasan juga mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi ASEAN yang stabil pada tahun 2023, dengan pertumbuhan moderat dari 5,6 persen di 2022 menjadi 4,7 persen di 2023 dan 5 persen di 2024. Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi rumah tangga domestik yang kuat, peningkatan perdagangan, serta pemulihan sektor jasa seperti pariwisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, ASEAN memiliki modalitas yang diperlukan untuk memperkuat arsitektur perdagangan kawasan, seperti peningkatan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Baca Juga: Zulhas Siap Keliling Indonesia, Ajak Kader PAN Lanjutkan Pembangunan Jokowi
Pertemuan AECC juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, yang bertindak sebagai AEC Council Chair.
Editor : Pahlevi
