Anies Mengaku Pasrah Tentang Perbedaan Pandangan Antar Koalisi Sebelum Deklarasi Cawapres!

author Danny

- Pewarta

Rabu, 06 Sep 2023 07:40 WIB

Anies Mengaku Pasrah Tentang Perbedaan Pandangan Antar Koalisi Sebelum Deklarasi Cawapres!

Optika.id - Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan mengatakantelah mengirimkan pesan singkat kepada anggota Tim 8 sekaligus perwakilan Anies Baswedan tentang terjadinya perbedaan terkait pencalonan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden (bacapres) yang akan mendampinginya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Anies pun menunjukkan pesan tersebut kepada Najwa Sihab.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

Saya ada teksnya saya kirim WhatsApp kepada Pak Sudirman Said utusan saya. Di sana saya sampaikan kepada beliau adanya perbedaan, kata Anies sambil membacakan pesan singkat tersebut di acaraMata Najwa Eksklusif Blak-Blakan Anies-MuhaimindikutipOptika.id, Rabu pagi, (6/9/2023).

Menurut Anies, mulai terjadinya perbedaan pada Senin, 28 Agustus 2023. Dimana, lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai kalau Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak setuju jika AHY yang menjadi bacawapres.

Sedangkan Surya Paloh, kata Anies, tidak menolak opsi AHY menjadi cawapres. Namun Surya Paloh tidak mau terburu-buru mengambil sikap. Surya Paloh pun, lanjut Anies, tidak melarang bila Partai Demokrat untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan bila tidak terima keputusan bersama itu.

Jadi ini hari Senin malam, 28 Agustus 2023 mulai Miinggu dan Senin sudah terjadi perbedaan. Puncaknya berakhir di Selasa sore, 29 Agustus 2023. Pada 28 Agustus saya katakan gini; kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disampaikan apa adanya; NasDem tidak bersedia mendeklarasikan segera. Kepada Surya Paloh disampaikan apa adanya; Demokrat bersiap permisi, bila tidak deklarasi segera, ungkap Anies.

Sementara Anies menyerahkan semua permasalahan itu kepada Allah SWT. Dia berharap, semoga Allah SWT menurunkan petunjuk kepada KPP.

Terus saya tulis, Semoga Allah turunkan petunjuk kepada semua saya kirim Senin malam ,jamnya 22 malam, ujarnya.

Kemudian, anggota Tim 8 Sudirman Said dan Dadang menemui mantan Gubernur DKI itu. Kedatangannya memastikan keputusan perbedaan antar Koalisi Perubahan.

Pagi-pagi Pak Sudirman dan Pak Dadang utusan saya datang, dia mengatakan Mas ini benarnggakmau dijembatani lagi? Saya bilang, sudah ini kita sudah berusaha menjembatani tidak ketemu. Sudah sekarang kita serahkan pada Allah, imbuhnya.

Anies mengaku pasrah bila tidak mendapatkan kendaraan, jika Partai Demokrat keluar dari KPP.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Serahkan pada Allah, tabahkanlah pada Allah dan mereka bilang Mas, ini artinya Mas Aniesnggakdapat kendaraan loh? Saya nggak dapat kendaraan ini Demokrat sampaikan. Ini berarti Demokrat potensinya akan keluar. Mau apalagi ini kenyataan, tegasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anies melihat sikap Surya Paloh setuju bila AHY nanti bakal menjadi pendampingnya. Tetapi tidak ingin dideklarasikannya secepat itu. Di sisi lain, lanjut Anies, pihak Demokrat justru memaksa agar segera dideklarasikan dan diumumkan nama cawapres.

Saya melihat bahwa jelas sikap pak Surya Paloh tidak menolak AHY, tapi tidak mau sekarang (deklarasinya). Di sisi lain Demokrat menginginkan harus sekarang dan pada prtemuan hari Jumat malam dengan Pak SBY, beliau menyembutkan tanggal dan beliau meminta supaya sebelum tanggal 3 September ada deklarasi, tuturnya.

Namun Anies mengimbau kepada seluruh anggota Tim 8 agar tidak mengeluarkanstatementSBY. Hal itu untuk menjaga nama baik SBY bila tidak dilakukan deklarasi. Di sisi lain, jika dilakukan akan memaksakan PKS.

Selesai pertemuan dengan Pak SBY, saya bilang kepada semua jangan pernah keluarkan tanggal 3 itu. Kenapa? Kalau itu disebut dan tidak terlaksana, maka kita tidak melindungi nama baik Pak SBY. Karena Pak SBY memberikandeadline. Tapi kalau kita laksanakan, kita tidak melindungi harga diri lain merasa dipaksakan, ujarnya.

Baca Juga: Anies Ngaku Belum Lebaran dengan Cak Imin, Jadwal Padat?

Dia pun menepis soal adanya deklarasi cawapres pada tanggal 3 September 2023. Dia terpaksa membeberkannya kepada Najwa Sihab.

Tapi saya terpaksa menyebut tanggal 3 ini karena disebutkan dalam konferensi pers seakan-seakan ada kesepakatan bahwa tanggal 3 ada deklarasi, tuturnya.

Jadi pada malam itu, sore itu hari Selasa sudah terjadi ketidaksepakatan dan pertemuan berakhir dengan menyampaikan bahwa Demokrat silakan bila mau melakukan opsi-opsi lain, sudah selesai, tidak ada kesepakatan disini, tutupnya.

Di tengah perbedaan dua partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu, pada hari Sabtu, 2 September 2023, publik akhirnya mendapatkan kepastian bahwa Anies Baswedan tidak jadi dipasangkan dengan AHY. Pada hari itu, Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendeklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden KPPdi Hotel Majapahit, Surabaya.

Hotel Majapahit yang dipilih menjadi tempat deklarasi memiliki sejarah panjang perjuangan Bangsa Indonesia. Hotel Yamoto (saat ini bernama Hotel Majapahit) yang berdiri di kawasan Tunjungan, Kecamatan Genteng, Surabaya itu juga merupakan salah satu ikon penting di Kota Pahlawan Surabaya dan kini turut menjadi saksi sejarah Deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU