Optika.id - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI Zulhasril Nasir memuji wawancara eksklusif Pasangan Capres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Acara Mata Najwa, semalam. Siaran lewat channel Youtube itu merupakan intellectual exersice (latihan intelektual) rakyat di mana semuanya terlihat terang benderang dan tidak ada yang disembunyikan.
Baca Juga: Trending di X, Ini Maksud Dari Cap Tasya Farasya Approved untuk Anies
Dia menyatakan hal itu kepadaOptika.id, Selasa, (5/9/2023) yang memintanya mengomentari siaran itu.
Dan sangar jarang terjadi dalam sejarah kita, keputusan dan dinamika politik dikorek dan diuraikan secara runtut. Ini tentunya berguna bagi pendewasaan politik kita di masa depan,
Selama ini, nilainya, proses dan keputusan politik yang menyangkut nasib 272 juta rakyat diambil oleh beberapa tokoh secara diam-diam dan terselubung. Penuh alasan intrik tentang Pilpres Indonesia yang disampaikan seorang tokoh bahwa, sebelum Pemilihan Presiden sudah dapat diketahui pemenangnya. Orang hanya bisa tertawa tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Najwa Shihab, host acara tersebut, dalam penilaian pengajar Mata Kuliah Komunikasi Politik di FISIP UI itu, berhasil membongkar segalanya.
Anies Rasyid Baswedan, Muhaimin Iskandar, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)adalah narasumber yang dikelola Najwa Shihab merupakan aktor-aktor pentingmembuat permasalahan yang ada menjadi amat menarik dan terang.
Poin utama
Baca Juga: Segelintir Elite Tak Peduli Isu Kekerasan Seksual, Anies Janji Akan Rubah Semuanya
Tuduhan sepihak Anies berkhianat yang datang dari SBY dijelaskan secara baik sehingga menjawab tuduhan yang tampak emosional. Inilah, katanya, poin utama Mata Najwa membuat banyak pihak menjadi tercerahkan. PKS yang semula merasa kurang diajak berunding setidaknya lega. Rupanya ada masa deadlock yang terjadi di antara Tim 8 yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam wawancara terlihat, kekisruhan terjadi bukan karena maunya PartaiNasdem, Surya Paloh ataupun Anies. Tetapi karena ada satu pihak ingin mengumumkan Cawapres segera, sedangkan satu pihak lainnya, menyatakan: tunggulah dulu akan diumumkan pada waktu atau saat yang tepat. Kebuntuan yang memang diucapkan Anies-Imin.
Jalan keluar hanya Tuhan yang dapat membantu. Dramatis juga. Pada masa yang semakin pendek itu, Capres dan para Cawapres sedang hiruk-pikuk bak sedang bermain randai. Lengkap pula dengan survai elektabilitas mengharu-biru. Tetap saja aneh yang kalah dalam survai yang hebat itu adalah Anies. Nah, begitu Amin dideklarasikan beberapa hari lalu, terjadi hiruk-pikuk dan lalu menghitung lagi komposisi elektoral.
Juga bukti-bukti dukungan Ulama NU disajikan dengan baik. Jika Demokrat undur tetap sajà layak dapat tiket, karena melebihi 20 persen (PKS+Partai Nasdem).
Baca Juga: Cak Imin: Indopol Tak Rilis Survei Itu Takut Bansos Warga Dicabut!
Lihatlah bagaimana pusingnya mereka mengalahkan Amin. Ini agaknya upaya terakhir, dengan membawa Imin sebagai terdakwa dalam kasus duren 2012. Baik Imin dan Anies menjawab dengan tenang, akan nenghormati segala proses dan keputusan penegakan hukum.
Poin penting yang disampaikan Anies di ujung Narasi Najwa cukup mengagetkan. Dia mengimbau para relawannya yang sudah ada di seluruh tanah air untuk tidak menyerang pemerintah pada kebijakannya tetapi sampaikanlàh hal-hal yang menjadi tujuan bersama yaitu perubahan dan perbaikan.
Semula banyak orang khawatir pada pilihan Cawapres Cak Imin terutama dari luar Jawa. Bahkan mengancam akan meninggalkan Anies. Agaknya tidak terburu-buru ambil keputusan seperti SBY ambil kesimpulan. Setidaknya Mata Najwa telah mengobatinya, demikian Zulhasril Nasir.
Editor : Pahlevi