Optika.id - Ketua Golkar Jatim Sarmuji meyentil elite PKB, Syaiful Huda. Sebelumnya, Syaiful Huda menjanjikan BBM gratis jika partainya dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menang di 2024.
Baca Juga: Bayu Airlangga Akan Diusung Golkar di Pilkada Surabaya!
Menurut Sarmuji, janji itu tidak realistis. Dia menilai Syaiful Huda salah bicara.
"Masak PKB janji BBM Gratis? Sepertinya itu keseleo lidah, karena yang bisangitunganggaran (Kemenkeu) pasti nggak janji begitu. Apalagi bagi orang yang tepat janji," kata Sarmuji saat ditanya awak media di Kantor DPD Golkar Jatim, Selasa (5/9/2023).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menyebut, bukan BBM yang harusnya dijanjikan gratis untuk rakyat. Tetapi janji udara sehat yang gratis.
"Mungkin yang dimaksud kalau Cak Imin menang bukan mengisi BBM gratis, tapi menghirup udara gratis. Kalau bisa udaranya digaransi juga yang sehat," sindir Sarmuji.
Ketum KAUJE ini mengatakan rakyat Indonesia sudah cerdas dalam memilih pemimpin termasuk menangkap visi-misi calon pemimpinnya.
Baca Juga: Sarmuji Ajak Kader Syukuri Peningkatan Kursi di Pemilu 2024
"Kalau visi-misi bagus, realistis masyarakat pasti suka. Kalau muluk-muluk saya kira masyarakat bisa memilih lah mana yang memang bisa direalisasikan, mana yang tidak," tandasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Video janji Syaiful Huda beredar di media sosial X atau Twitter. Dengan kemeja putih dan berpeci, Huda berteriak menyampaikan kebijakan apabila Cak Imin menang di 2024.
"Kalau Gus Muhaimin dan PKB menang, semua yang punya sepeda motor, BBM yang kita subsidi, gratis, tanpa biaya. Gus Muhaimin memberikan program, siapa pun yang hamil yang ada di bumi Indonesia ini, akan diberikan tunjangan selama hamil," ujar Huda dalam video itu.
Baca Juga: Ketua DPD Golkar Jatim Singgung Paslon 01-03 untuk Segera Gabung Prabowo-Gibran
Syaiful Huda kemudian memberikan penjelasan terkait janji BBM itu. Huda menyebut subsidi BBM masih mengalami kebocoran ke korporasi. Dia berharap dapat menutup kebocoran itu agar secara khusus dapat diperuntukkan pada masyarakat pemilik sepeda motor.
"Kita sudah melakukan kajian kalau semua di-segmented-kan misal semua pemilik motor akan mendapat subsidi lebih besar dan akhirnya harganya lebih murah, ketimbang, selama ini kan subsidi BBM kita yang mestinya untuk yang tidak mampu, pemilik sepeda motor, itu kan dinikmati oleh korporasi," kata Huda.
"Kita bayangkan kebocoran ini bisa kita tutup dengan cara ditambahkansegmenteduntuk, misalnya, para pemilik sepeda motor dan angkutan umum," imbuhnya.
Editor : Pahlevi
