Optika.id - Dua hari setelah deklarasi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan pidato tentang calon pemimpin yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Gus Yaqut menyampaikan pidatonya di Garut, Jawa Barat pada Senin, 4 September 2023. Dia meminta warga untuk cek betul sosok calon presiden yang ada.
Cuplikan pernyataan Gus Yaqut ini ditayangkan kembali dalam acaraROSI Perjodohan Kilat Anies-Cak Imin, Yakin Sampai KPU?yang disiarkanKompas TVpada Kamis malam, (7/9/2023).
Harus dicek betul, pernahnggakcalon presiden memecah belah umat, jika pernah pecah belah umat jangan dipilih. Apa pernah calon pemimpin kita ini menggunakan agama untuk merebut kekuasaan, jika iya, jangan dipilih, kata Gus Yaqut.
Rosiana Silalahi, yang memandu acara ROSI, menanyakan apakah pernyataan Menag tersebut ditujukan kepada Anies Baswedan?
Dengan tegas, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini menyatakan pernyataan tersebut bukan dialamatkan kepadanya. Tidak, kita malah selama memimpin Jakarta lima tahun, apa pernah ada ketegangan? Apa ada gejolak antar-agama? Kan tidak ada, kata Anies.
Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anies menjelaskan, friksi atau konflik ada fasenya. Isu agama di Jakarta sudah pada kepemimpinan sebelumnya atau sebelum dirinya menjadi gubernur.
Saat Anies menjabat gubernur, sebelum friksi menjadi konflik, langsung melakukan mitigasi. Di Jakarta potensi konflik ada, karena perbedaan yang ada, tapi kami serius meresponsnya. Setiap ada potensi, kita datangi, kita selesaikan sebelum ada masalah, jelasnya.
Ibaratnya, pemadam kebakaran datang saat ada kebakaran, setelah berhasil padam maka disebut pahlawan. Namun pemadam datang untuk mencegah kebakaran, dia tidak pernah disebut pahlawan, jelasnya.
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Anies mengungkapkan, saat menjabat sebagai gubernur, dalam menjaga keberagaman agama di Jakarta ini, Kementerian Agama bahkan memberikan Harmony Award.Penghargaan atas toleransi ini diberikan kepada dirinya selaku Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Kita dapatHarmony Award,dan penghargaan itu dari Kementerian Agama yang dipimpin pak Menag (Gus Yaqut). Jadi kalau pak Menteri bilang begitu, berarti bukan untuk Jakarta.Wongkerukunan agama di Jakarta kita dapatHarmony Awardkok, papar Anies.
Editor : Pahlevi