Respon Rocky Gerung Usai Ditolak Jadi Pembicara Diskusi Kebangsaan di Sleman

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Sabtu, 09 Sep 2023 16:47 WIB

Respon Rocky Gerung Usai Ditolak Jadi Pembicara Diskusi Kebangsaan di Sleman

Optika.id - Pengamat politik, Rocky Gerung, memberikan tanggapan terhadap kericuhan yang terjadi saat dirinya menjadi pembicara di Kopi Nuri, Condongcatur, Sleman, DI Yogyakarta pada Jumat (8/9/2023). Kericuhan itu melibatkan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). Awalnya, Rocky Gerung mencoba untuk mengajak dialog dengan massa tersebut.

Baca Juga: Diskualifikasi Prabowo, Rocky: Uji Kekuatan Jokowi Vs Rakyat

"Saya seperti biasa memulai kuliah dan diserbu. Lalu teriak-teriak, nantangin. Saya ajak diskusi, ayo saya bilang ikut saja, denger saya, kalian nanti protes," ujarnya seperti yang terdokumentasi di YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (9/9/2023).

Namun, protes dari massa berakhir dengan pelemparan botol air mineral yang mengenai dada Refly Harun.

"Ngotot dan melempar botol air mineral. Serius, lemparan itu kenanya ke Refly Harun dan itu kena dadanya, bahaya itu," ujarnya.

Rocky Gerung menganggap bahwa penolakan terhadap dirinya bisa berkaitan dengan kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia merasa bahwa penolakan ini tidak seharusnya terjadi karena proses hukum tengah berlangsung.

"Jadi saya nggak ngerti orang marah terus, padahal proses kan udah ada di Bareskrim itu. Jadi diulang-ulang itu, (Rocky dianggap) pemecah belah bangsa, apa intinya itu?"

Baca Juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dan terlihat kemarahan itu seolah-olah dihafalin di kepala itu, jadi ada algoritma kemarahan itu kira-kira," tandasnya.

Rocky menyatakan bahwa penolakan terhadap dirinya adalah indikasi gagalnya demokrasi di era pemerintahan Jokowi.

"Jadi sepertinya gagal bangsa ini menertibkan pikiran. Dan itu terpaksa saya sebut Presiden Jokowi gagal menjadikan momentum periode terakhirnya itu untuk mengajarkan demokrasi," ujarnya.

Baca Juga: Sebut DPR Diam, Rocky Gerung: Jokowi Kunci Anggaran untuk Menangkan Gibran dan Tutupi Skandal

Terkait dengan kericuhan tersebut, Rocky juga menduga bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mungkin membayar massa untuk menciptakan kekacauan.

"Tapi saya mengerti, ini mungkin ada bagian yang hanya sekedar disewa oleh mereka yang ingin kekacauan," tandasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU