Optika.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, telah mengkonfirmasi pertemuan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Menurut Hasto, pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup dan membahas sejumlah isu pembangunan monumen yang berkaitan dengan sejarah Bung Karno.
Baca Juga: Aktivis Demokrasi Ini Sebut Jika RK Berani, Lawan Anies!
Pertemuan dilakukan sebenarnya secara tertutup, dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno. Pak Ridwan Kamil telah menggelorakan bagaimana perjuangan Bung Karno di Kota Bandung melalui pembentukan PNI pada 4 Juli 1927, kemudian monumen ketika Bung Karno ditahan di penjara di Banceuy, kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu, (9/9/2023).
Ridwan Kamil, yang dikenal dengan nama Kang Emil, juga dikabarkan telah membuat sejumlah monumen bersejarah di Sukamiskin dengan sangat baik. Selain itu, pembahasan juga mencakup area pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika.
Hasto memberikan apresiasi terhadap program Ridwan Kamil yang bertujuan untuk membangun kesadaran tentang sejarah perjuangan Bung Karno sebagai Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia.
Baca Juga: PKS Meminta Maaf ke Warga Jakarta Usai Batal Dukung Anies-Sohibul: Ini Rasional!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun pertemuan ini terjadi, Hasto mengklarifikasi bahwa tidak ada pembahasan tentang tawaran bakal calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden mendatang. Keputusan mengenai cawapres sepenuhnya merupakan kewenangan partai politik pendukung Ganjar Pranowo, yaitu PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Hasto yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengonfirmasi bahwa pembahasan utama berfokus pada sejarah perjuangan Bung Karno, baik di Indonesia maupun di dunia internasional.
Baca Juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. Karena Pak RK juga menjadi bagian dari arsitek yang ikut bersama-sama menginisiasi pembangunan monumen Bung Karno di Aljazair bersama dengan Dolorosa Sinaga, tutupnya.
Editor : Pahlevi
