Kala Anies Bicara Tentang Demokrasi, It's in My Blood!

author Danny

- Pewarta

Senin, 11 Sep 2023 10:54 WIB

Kala Anies Bicara Tentang Demokrasi, It's in My Blood!

Optika.id - Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan merespons diplomatis saat dimintai pandangannya ihwal kebebasan sipil dalam beberapa tahun terakhir yang terjadi di Indonesia pada siniarBocor Alus Politikyang dipandu oleh Stefanus Pramono, Raymundus Rikang, dan Hussein Abri di kanal Youtube Tempodotco, Senin, (11/9/2023).

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

Selamapodcastini masih bisa keluar, masih okelah. Kalau Bocor-bocor Tipis masih jalan, berarti masih jalanlah, kata Anies di Pendopo, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dikutipwartawanpada hari yang sama.

Anies lalu memuji peran Tempo sebagai pejuang demokrasi selama beberapa dekade. Bahkan ketika media ini dibredel oleh penguasa Orde Baru medio 1994, ia turun aksi untuk memprotes tindakan tersebut. Dan sebagai ganjarannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini sempat dipukuli.

Anda-Anda ini pejuang demokrasi semua. Anda, teman-teman ini pejuang demokrasi. Tempo ini menjaga demokrasi. Saya ikut proteslohwaktu Tempo ditutup itu. Saya digebukin waktu itu, tahun berapa, 94tuh, kenangnya.

Selanjutnya, capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini menegaskan bahwa perjuangannya untuk menegakkan demokrasi, kebebasan media, dan kebebasan berbicara bukan karena siasat untuk maju sebagai capres. Namun hal tersebut sudah mendarah-daging dalam dirinya sejak usia belia.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Jadi ketika saya sekarang bicara tentang kebebasan media, memang baru sekarang? Bukan, dari dulu. Dari dulu.Its in my blood. Jadi bukan bukan gara-gara maunyapreskemudianngomongkebebasan.No. Ini adalah komitmen yang kami pegang sejak kita, ya, zaman masih kuliah sampai sekarang, tapi sebelum kuliah juga. Dan itu harus diperjuangkan, itu harus dijaga, ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih jauh, mantan rektor Universitas Paramadina, Jakarta ini memberikan optimisme tentang ruang kebebasan yang selalu ada dalam linimasa sejarah lantaran masih banyak tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan berbicara.

Jadi menurut saya tidakusahpesimis tentang kondisi hari ini. Kenapa? Satu, yang namanya ketidakbebasan itu, itu tidak bisa langgeng. Pasti ada waktunya. Kemudian yang kedua, masih banyak stok orang-orang yang memperjuangkan kemerdekaan. Stoknya banyak sekali, yang tidak akan diam kalau sampai ada ikhtiar meredam kemerdekaan berbicara, terangnya.

Baca Juga: Anies Ngaku Belum Lebaran dengan Cak Imin, Jadwal Padat?

Anies menambahkan, dalam dinamika berbangsa ada kalanya kebebasan disandera. Tapi ada masanya juga aroma kebebasan bisa dihirup oleh semua warga negara. Menurutnya, hal itu terjadi secara fluktuatif. Namun Tokoh Intelektual Dunia ini memastikan akan mengusahakan iklim demokrasi yang sehat bisa terjaga di masa pemerintahannya kelak.

Jadi saya melihat ini bagian dari pengalaman kita berbangsa, ada masa di mana kita memiliki kebebasan, ada masa di mana itu terasa turun. Nanti kita usahakan naik lagi. Bisa jadi satu saat nanti akan ada gelombang lagi. Tapi menurut sayasihtrennya fluktuatif, tapi kecenderungannya pada suasana Indonesia lebih merdeka, tutupnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU