Optika.id - Bentrok yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, sebagai reaksi warga adat Melayu menolak pembangunan Rempang Eco City, menimbulkan keprihatinan di berbagai kalangan.
Baca Juga: Ini Alasan Perusahaan China Ingin Menguasai Pulau Rempang!
Keprihatinan ini termasuk yang dirasakan oleh PA 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Mereka berencana untuk melakukan demonstrasi yang diberi judul "Aksi 209 Bela Rempang." Berdasarkan informasi dari poster yang beredar, demonstrasi ini akan dilaksanakan di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Rabu siang (20/9/2023).
Baca Juga: Polwan RI Laksanakan Giat Sosial di Pulau Rempang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam aksi ini, para demonstran akan mengemukakan setidaknya tiga tuntutan terkait konflik lahan di Rempang. Salah satunya adalah meminta pemerintah untuk mengembalikan hak rakyat dan mendesak agar rakyat diperlakukan dengan manusiawi.
Baca Juga: Profil Xinyi Group, Perusahaan China yang Investasi Rp 381 Triliun di Pulau Rempang!
Sebelumnya, FPI, GNPF, dan PA 212 telah menyampaikan tuntutan kepada pemerintah, yaitu agar menghormati hak penduduk asli Kampung Tua Pulau Rempang dengan menghentikan pembangunan Rempang Eco City dan mencabut statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Editor : Pahlevi
