Optika.id - Bakal Calon Presiden Anies Baswedan menjelaskan, gagasan perubahan ia tawarkan bukan dimaksudkan sebagai antitesa penguasa. Hal itu diucapkan saat menjawab pertanyaan dari Ahmad Fauzan, mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam acaraIndonesians Leaders Talk: Bedah Gagasan dan Visi Pemimpin Bangsa yang diselenggarakan di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani Universitas Hasanuddin, Makassar pada Minggu, (24/9/2023).
Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Bung Fauzan, terima kasih atas pertanyaannya. Pertanyaan Anda kalau boleh saya sampaikan, yang mau ditawarkan bukan antitesa karena ini kita bukan dalam rangka antitesis kepada siapapun yang ada sebelumnya, kata Anies, dikutipdari kanal Youtube Universitas Hasanuddin, Minggu, (24/9/2023).
Selanjutnya, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu memaparkan bahwa setiap lima tahun sekali bangsa Indonesia berhenti sejenak untuk mengkalibrasi kompas tujuan berbangsa dan bernegara, apakah sudah segaris dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, yakni meraih adil dan makmur.
Dan ketika dikerjakan, ada yang sifatnya sintesa, ada sifatnya antitesa. Tapi itu kesimpulan pengamat. Bagi kita arahnya tetap ke depan, lanjut ayah dari empat orang anak itu.
Kemudian saat menjawab pertanyaan berikutnya ihwal konsentrasi tujuan perubahan pada keadilan sosial bukan kemanusiaan yang adil dan beradab, Pendiri Indonesia Mengajar itu memaparkan, tujuan kemerdekaan adalah untuk menghadirkan keadilan sosial.
Ketika kita di bawah kolonialnggakadil. Pemerintahnya Belanda yang kaya negeri Belanda. Di sini juga di bawah mereka, tapi yang di sininggakmakmur. Negeri Belandanya makmur.Nah, kemudian kita memilih untuk menggulung kolonialisme itu dan tugas kita menggelar kesejahteraan dan keadilan. Jadi tujuanultimate-nya itu, tandasnya
Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih jauh, mantan rektor termuda saat memimpin Universitas Paramadina, Jakarta itu mengatakan, pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itu diwujudkan dalam bentuk lima sila. Menurutnya, ujung kalimat yang terpenting adalah sebuah janji menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah tujuan pertama dan utama, tambahnya.
Lalu ketika ditanyakan soal solusi konkret terkait sektor kehutanan yang mengalami degradasi akibat turunnya devisa negara dan deforestasi akibat penggundulan hutan, Anies menjawab perlu dilakukan reforestasi dan kompensasi.
Kita harus lakukan reforestasi. Tapi ini harus dilakukan dengan memperhitungkan kompensasiemployment,kompensasisource of economic growth, sehingga kawasan yang semula dieksploitasi ketika dilakukan penghijauan kembali maka perekonomian di tempat itu ada kompensasinya, pungkas calon presiden yang namanya tercatat di dalam daftar 100 Tokoh Intelektual Dunia.
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Diketahui, acaraIndonesians Leaders Talkyang menghadirkan narasumber tunggal Anies Baswedan dikhususkan untuk mahasiswa Universitas Hasanuddin yang melakukan registrasi melalui Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan di Fakultas masing-masing. Dalam paparannya, Anies menawarkan gagasan tentang Satu Indonesia Satu Ekonomi. Menurutnya, jika dulu para pendiri bangsa memperjuangkan gagasan Satu Bahasa, Satu Nusa, dan Satu Bangsa, maka tugas generasi sekarang adalah memperjuangkan Satu Indonesia, Satu Ekonomi.
Artinya setiap keluarga harus bisa memenuhi kebutuhan pokok, bisa menabung, bisa merencanakan masa depan, jelas Anies.
Editor : Pahlevi