Sempat Ditolak Mahfud MD, Kini Kinerja Dirut Bakti Kominfo Baru Dipertanyakan

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Kamis, 28 Sep 2023 19:54 WIB

Sempat Ditolak Mahfud MD, Kini Kinerja Dirut Bakti Kominfo Baru Dipertanyakan

Optika.id - Fadhilah Mathar kini telah resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak 14 Agustus 2023. Ia dilantik oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menggantikan Anang Latif yang tengah dalam kasus korupsi proyek BTS 4G Bakti Kominfo.

Tidak ada jaminan bahwa posisi Fadhilah Mathar akan menjadi hal yang pasti. Pada bulan Mei 2023, saat Mahfud MD menjadi plt Menteri Kominfo, Fadhilah awalnya tidak lolos dalam seleksi calon Direktur Utama Bakti.

Baca Juga: Bantah Mahfud Soal Retaknya Komunikasi dengan Ganjar, Bukan Begitu!

Keputusan Menteri Budi Arie dalam melantik Fadhilah menjadi topik perdebatan. Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia, mengungkapkan keraguan terhadap keputusan tersebut dan mengatakan, "Kominfo juga perlu melakukan koreksi atas pengangkatan Fadhilah Mathar sebagai Dirut Bakti. Ada apa dengan Budi Arie sehingga meloloskan dan mengangkat Fadhilah Mathar sebagai Dirut Bakti?"

Fernando juga mempertanyakan kemampuan kompetensi Fadhilah dalam memimpin Bakti, terutama karena ia juga menjabat sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang meningkatkan risiko penyalahgunaan wewenang dan anggaran.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Keok di Bali dan Jateng, KawalPemilu: Ini Data dari Masyarakat

"Atas hal demikian, tidak boleh dibiarkan, akan sangat mungkin menjadi pimpinan yang otoriter dan anti kritik sehingga mengganggu kinerja Bakti sehingga berdampak kepada kinerja Menkominfo Budi Arie Setiadi yang ditugaskan khusus untuk pembenahan oleh Presiden Jokowi," ujar Fernando, pada Kamis (28/9/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fernando mengingatkan bahwa Bakti memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Presiden Jokowi untuk mengatasi kesenjangan digital dan mendorong transformasi digital di seluruh Indonesia, terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

Baca Juga: Viral Video Tumpukan Uang Diduga untuk Serangan Fajar Paslon 03

"Ini sangat didambakan warga masyarakat yang masih belum menikmati sinyal dan bisa jadi hasil kerja nyata Jokowi di masa-masa kepemimpinannya," tambahnya.

Fernando berharap agar masyarakat terus memantau perkembangan kasus korupsi terkait pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dan menekankan pentingnya melibatkan Kejaksaan dalam penyelidikan serta mengungkap semua pihak yang terlibat. Ia juga mengingatkan Menteri Budi Arie Setiadi untuk menjaga legacy yang telah dibangun oleh Jokowi, dengan harapan agar kinerja kementerian, khususnya Bakti, tidak merusak reputasi akibat temuan penyalahgunaan wewenang dan anggaran oleh pejabatnya.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU