Optika.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya mendorong para Aparat Sipil Negara (ASN) baik PNS maupun PPPK untuk menjalankan tugas pengabdian dengan penuh dedikasi dan terus mengembangkan diri. Dalam rangka itu, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan King's College University, universitas terkemuka dunia, untuk memberikan kesempatan kepada ASN untuk mengikuti program master degree di bidang Creative Industry, Digital Marketing, dan Digital Media.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan hal ini saat membuka secara resmi Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lingkup Pemprov Jatim di Graha Unesa pada Minggu (1/10). Lebih dari 5.000 PPPK tersebar di berbagai instansi Pemprov Jatim mengikuti orientasi ini.
Baca Juga: WFH untuk ASN di Tanggal 16-17 April, Siapa Saja yang Masuk Kriteria?
"Kerja sama ini tentu menjadi peluang emas bagi putra-putri Jatim termasuk ASN yang ingin mengembangkan kompetensinya," ungkap Khofifah.
Ia juga menekankan pentingnya memahami empat pilar pembangunan untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Keempat pilar tersebut meliputi pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Baca Juga: MenPANRB: ASN Boleh WFH 16-17 April, Pelayanan Publik Tetap WFO
"Keempat pilar ini menjadi tanggung jawab kita bersama utamanya sebagai abdi negara dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Termasuk di dalamnya reformasi kelembagaan dan birokrasi yang juga menjadi komponen penting dari pilar pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur Khofifah juga memotivasi para PPPK untuk menjadi abdi negara yang melayani masyarakat, mengingat sebagian besar ASN termotivasi oleh keinginan untuk memperbaiki pelayanan publik.
Baca Juga: Eri Cahyadi Larang Keras ASN Mudik Pakai Kendaraan Dinas
Dalam konteks digitalisasi, Kepala BPSDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Hary Budiarto, menyoroti pentingnya memahami ekosistem digital. Ia menekankan perlunya menguasai infrastruktur digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
Editor : Pahlevi