Anies: dari Pandemi Kita Tahu Siapa Pemimpin yang Pakai Ilmu Pengetahuan dan Tidak

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Senin, 02 Okt 2023 14:06 WIB

Anies: dari Pandemi Kita Tahu Siapa Pemimpin yang Pakai Ilmu Pengetahuan dan Tidak

Optika.id - Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan, mengingat masa-masa Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 antara tahun 2020 hingga 2022. Dalam diskusi dengan para alumni ITB di Bandung pada Minggu (1/10/2023), Anies mengungkapkan pandangannya tentang bagaimana pandemi tersebut menguji kepemimpinan berdasarkan ilmu pengetahuan.

"Saat terjadi pandemi tiga tahun lalu, kita semua bisa melihat siapa pemimpin yang mengambil kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan dan siapa yang tidak," ujarnya.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

Anies menekankan bahwa pandemi adalah saat di mana kita dapat melihat pemimpin-pemimpin yang memahami pentingnya ilmu pengetahuan dan yang tidak.

"Ketika pandemi terjadi, ini merupakan ujian global bagi semua pemimpin, bukan hanya di Indonesia. Kami melihat pemimpin yang saat ini memakai berbagai jenis kalung, yang menggunakan berbagai metode, dan kami bertanya mengapa? Itu karena mereka mengabaikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kurang menghargai ilmuwan," jelasnya.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Anies menegaskan bahwa ketika Indonesia menghadapi pandemi COVID-19, khususnya saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia selalu menjadikan ilmu pengetahuan sebagai prioritas utama dalam pengambilan kebijakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Selama pandemi, ini adalah ujian bagi semua pemimpin untuk membuktikan apakah mereka benar-benar mempercayai ilmu pengetahuan atau hanya sebatas retorika belaka. Saat itu, kebijakan kami didasarkan pada referensi dari para ilmuwan," ungkap Anies.

Baca Juga: Anies Ngaku Belum Lebaran dengan Cak Imin, Jadwal Padat?

Dalam situasi yang menguji, Anies menegaskan bahwa mereka di Jakarta memilih untuk mengambil keputusan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, meskipun tindakan tersebut tidak selalu populer.

"Ketika kita berhadapan dengan ketidaktahuan, kami memilih untuk memihak kepada pendidikan dan ilmu pengetahuan. Meskipun kadang-kadang keputusan ini tidak populer, kami berani berhadapan dengan pihak yang memiliki otoritas tinggi tetapi tidak mendasarkannya pada ilmu pengetahuan," tandas Anies.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU