Optika.id - Pakar manajemen dari Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menyoroti permasalahan pendidikan di Indonesia, khususnya masalah guru dan siswa yang menjadi problem yang cukup mendasar namun krusial. Pihak sekolah, selama ini masih menerapkan cara-cara yang konvensional dalam mendidik para siswanya. Menurutnya, pihak sekolah di Indonesia perlu membudayakan pola pikir berkembang pada para siswa.
Sekolah perlu membudayakan pola pikir berkembang, jangan biarkan siswa merasa mudah puas dan mencari pencapaian yang mudah saja, ujar Rhenald dalam keterangannya, Senin (16/10/2023).
Baca Juga: Abdul Mu'ti: Guru Kerap Jadi Korban Kepentingan Politik
Dia menilai, sekolah perlu memberikan tantangan pada para siswa. Dengan catatan, tantangan tersebut jangan sampai mengancam siswa atas pencapaian yang telah diraih oleh orang lain dan menjurus ke dampak negatif.
Baca Juga: Abdul Mu'ti Berencana Undang Dinas Pendidikan, Tinjau Ulang Kebijakan Zonasi
Sementara itu, dalam keterangan yang sama, Rick Wormeli seorang penulis buku yang juga pemenang penghargaan Meet Me in the Middle dan Day One and Beyond, Fair isnt Always Equal: Assesment and Grading in the Differentiated Classroom, turut mengamati bahwa guru terkadang mengabaikan pentingnya pengembangan fungsi eksekutif pada siswanya. Padahal, hal tersebut adalah hal yang penting dalam perkembangan pola pikir siswa dan belajar mengajar di sekolah atau institusi pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Rick, banyak guru yang mengabaikan pengembangan siswanya. Padahal, tegas Rick, di tangan para siswalah masa depan pendidikan diletakkan. Maka dari itu, guru tidak boleh hanya mengejar jawaban siswa untuk memperoleh suatu jawaban yang benar dan kemudian menghakimi siswa yang jawabannya salah.
Baca Juga: Lamongan Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Dana
Siswa harus bertanya sebanyak mungkin, karena orang yang bertanya adalah orang yang paling banyak belajar, jelas Rick.
Editor : Pahlevi