Survei Membuktikan: Elektabilitas PDIP Bergantung ke Jokowi

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Jumat, 27 Okt 2023 08:27 WIB

Survei Membuktikan: Elektabilitas PDIP Bergantung ke Jokowi

Optika.id - Menurut hasil survei dari Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) sangat bergantung pada popularitas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tingkat kepercayaan yang semakin tinggi kepada Jokowi berdampak positif terhadap dukungan terhadap partai tersebut. Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa ada dua alasan utama yang melatarbelakangi dukungan publik terhadap PDI Perjuangan.

"Alasan pertama karena terbiasa memilih partai. Kedua itu karena suka dengan Jokowi," kata Burhanuddin, pada Kamis (26/10/2023).

Baca Juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu

Sebagian responden, sebanyak 28,4 persen, menyatakan bahwa mereka mendukung PDI Perjuangan karena sudah terbiasa memilih partai tersebut, sementara 23,9 persen menyatakan alasan dukungan mereka adalah karena mereka menyukai Jokowi.

PDIP menduduki peringkat teratas dalam hal dukungan publik dengan 25,2 persen, disusul oleh Gerindra di posisi kedua dengan 14,5 persen, dan Golkar berada di posisi ketiga dengan 9,4 persen.

Baca Juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak

Indikator Politik Indonesia juga menemukan bahwa ada persepsi di kalangan publik yang memilih PDI Perjuangan karena mereka menyukai ketua umum partai tersebut, Megawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dari basis 0,7 persen, yang memilih PDIP karena menyukai Megawati hanya 2,2 persen," tambah Burhanuddin.

Baca Juga: Sampai Kini, PDIP Masih Belum Tentukan Posisi Pemerintahan

Berdasarkan survei terbaru mereka, dukungan untuk PDI Perjuangan meningkat, setelah survei pada periode 2-10 Oktober 2023 menunjukkan tingkat dukungan sebesar 22,3 persen. Survei Indikator dilakukan antara 16 hingga 20 Oktober 2023, dengan jumlah responden sebanyak 2.567 orang, dan tingkat kesalahan sekitar 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih, dan hasil wawancara juga dilakukan quality control secara acak oleh supervisor tanpa menemukan kesalahan berarti.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU