Dukungan Kader-Kader IMM Surabaya untuk Palestina

author Danny

- Pewarta

Minggu, 12 Nov 2023 20:21 WIB

Dukungan Kader-Kader IMM Surabaya untuk Palestina

Optika.id - Pada hari Minggu pagi, kader-kader IMM se-Surabaya kembali tergabung dalam aksi bela Palestina. Dalam acara yang bertajuk Aksi Super Damai dan Doa Bersama ini, ada banyak kader IMM yang turut ambil bagian dalam lautan aksi massa maupun sebagai panitia. Aksi ini sendiri telah dimulai sejak pukul 05.30 WIB di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Sebelumnya, IMM Surabaya telah terlibat dalam aksi serupa bersama IMM se-Jawa Timur di kawasan Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat (Konjen AS) Surabaya pada selasa (7/11/2023) lalu. Ramadhani Jaka Samudra, selaku Ketua Umum PC IMM Kota Surabaya menyatakan bahwa kader-kader IMM tidak akan berhenti menyuarakan dukungannya terhadap Palestina dengan segala cara.

Baca Juga: Ramai-Ramai Boikot Produk Pro Israel, Apa Dampaknya?

"Kali ini kita selain mengkoordinir kader-kader IMM se-Surabaya, juga mengambil bagian pada kebersihan acara. Selain itu kita juga punya LSO Ikabaya Medical Response yang membantu bagian kesehatan di acara ini. Kita hari ini bergerak di bawah komando Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya yang berkolaborasi dengan puluhan organisasi massa lainnya di Surabaya," paparnya.

Immawan yang akrab disapa Rama ini menjelaskan bahwa aksi ini adalah implementasi dari Nilai Dasar IMM. Tepatnya pada poin bahwa segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan kemungkaran adalah lawan besar gerakan IMM, perlawanan terhadapnya adalah kewajiban setiap kader IMM. "Harapannya kader IMM selalu ingat bahwa kita harus mengadakan perlawanan terhadap segala ketidakadilan, kesewenang-wenangan, dan kemungkaran. Tentunya dengan cara yang kreatif dan berlangsung secara masif," tambahnya.

Harapan yang sama disampaikan oleh Ghina Ruqayatul Malihah, salah satu peserta aksi yang juga adalah kader IMM. Mahasiswi Hubungan Internasional (HI) UIN Sunan Ampel Surabaya ini juga menyoroti tindakan kesewenangan Israel yang melanggar Hukum Humaniter Internasional maupun sikap berat sebelah yang ditujukan oleh Amerika Serikat. Menurutnya, IMM sebagai gerakan mahasiswa perlu melakukan banyak hal, termasuk mengkaji problem ini dari berbagai sudut pandang lalu menarasikannya.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Prabowo Siapkan RS di Gaza, Bukti Nyata Bela Palestina

IMM perlu mengambil bagian dalam transformasi ilmu secara lebih luas. Sebab hari ini masih ada pro dan kontra, salah satunya di sosial media. Masih ada narasi-narasi untuk membela Israel yang jelas-jelas melakukan banyak kerusakan. Ada pula yang menyalahkan HAMAS karena menolak diplomasi. Semua terkesan penuh simpang siur informasi. Maka semua ini perlu dikaji lalu dinarasikan untuk kemudian mengedukasi banyak pihak. Agar meminimalisir simpang siur dan menegaskan bagaimana seharusnya kita bersikap, tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peserta lainnya, Ahmad Ghozi Al-Afnan yang juga Sekretaris Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM Kota Surabaya lebih menyoroti terkait Bandwagon Effect di dalam aksi ini. Bandwagon Effect sendiriadalah fenomena di mana orang cenderung ikut-ikutan atau mendukung suatu tindakan atau pandangan karena banyak orang lain juga melakukannya atau mendukung hal yang sama.

Ketika terjadi aksi besar-besaran atau gerakan sosial untuk mendukung Palestina, orang-orang yang sebelumnya mungkin tidak terlalu peduli atau tidak terlibat secara aktif dalam isu tersebut dapat merasa tertarik untuk bergabung karena melihat banyak orang lain ikut serta.

Baca Juga: Jutaan Massa Turut Ramaikan Aksi Bela Palestina di Monas Jakarta!

Jangan-jangan beberapa hanya ingin bereksitensi saja, sekadar untuk update status di sosial media dan bukan benar-benar menyuarakan kepedulian dengan sepenuh hati. Meski demikian, kita harus mengapresiasi semua keterlibatan massa dalam aksi ini. Namun kita jangan lupa bahwa Bandwagon Effect bisa saja terjadi. Maka kita harus terus menyuarakan hal ini secara bersama-sama dengan lebih masif agar yang awalnya ikut-ikutan menjadi benar-benar memiliki kepedulian, pungkasnya.

Oleh: Muhammad Habib Muzaki (Anggota Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PC IMM Kota Surabaya)

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU