Kontestasi Politik Saat Ini Sepi Isu Lingkungan

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Sabtu, 18 Nov 2023 14:22 WIB

Kontestasi Politik Saat Ini Sepi Isu Lingkungan

Optika.id - Menjelang Pemilu 2024, dinamika persaingan partai politik kian memanas. Gerbong koalisi parpol mulai bergerak bersama bakal calon presiden dan calon wakil presiden masing-masing untuk berlomba-lomba tampil di tengah calon pemilih.

Meskipun demikian, kontestasi politik saat ini kian sepi dari isu-isu perihal lingkungan, perubahan iklim, dan permasalahan agraria. Pasalnya, apabila diamati, elite politik saat ini jarang yang menjual isu tersebut kepada publik. alih-alih demikian, mereka sibuk dalam hiruk pikuk konsolidasi politik yang kian memanas antarkubu.

Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Alhasil, rakyat rawan terpinggirkan dari isu-isu yang krusia bagi mereka serta seolah-olah hanya menjadi objek penudlang suara bagi target kekuasaan aktor politik. Pasalnya, isu lingkungan, perubahan iklim, sosial ekologis hingga konflik agrarian adalah isu yang berdampak langsung bagi rakyat. Pengabaian isu-isu tersebut berpotensi akan timbul dampak langsung pada kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat. Padahal, urusan ekonomi serta kesejahteraan sosial kerap menjadi janji manis para kandidat yang sedang berlaga di medan mendulang suara.

Menanggapi hal tersebut, Chair Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node, Ika Idris menilai bahwa seharusnya momen pemilu menjadi kesempatan emas bagi partai politik dan anggotanya untuk membawa isu perubahan iklim ini ke permukaan.

Pasalnya, para politikus saat ini kurang mendalami dan membawa isu-isu sentral perubahan iklim seperti pertanian, kekeringan, air bersih, ketahanan pangan, cuaca ekstrem serta menyadarkan komunitas tentang perubahan iklim. Hal tersebut juga ditunjukkan oleh riset yang mengungkapkan bahwa unggahan soal isu lingkungan di media sosial para aktor politik masih minim.

Isu perubahan iklim yang dibicarakan politisi pun masih di taraf kebijakan dan tidak menyentuh dampak yang dirasakan langsung masyarakat, ujar Ika, dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).

Ika menjelaskan, perubahan iklim merupakan isu global yang berdampak dan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, aktor politik di beberapa negara di dunia seperti Brazil, Amerika Serikat dna Jerman sudah membawa isu tersebut masuk ke dalam agenda politik mereka.

Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Pada dasarnya politisi inilah yang nanti yang akan berperan dalam membuat kebijakan dan mengatasi dampak perubahan iklim, terang Ika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Misalnya, imbuh Ika, di Jerman isu perubahan iklim dan lingkungan terbukti bisa diterima oleh masyarakat bahkan menggaet mayoritas suara pemilih muda. Partai hijau di Jerman pun sempat meraup suara elektoral tinggi dari pemilih muda yang sudah mulai melek akan isu-isu perubahan iklim dan lingkungan.

Senada, Country Director Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak berharap agar perubahan iklim bisa menjadi isu elektoral yang ditawarkan kubu parpol dalam kontestasi pemilu. Leo, panggilannya, menyebut bahwa sudah banyak contoh bahwa isu iklim mempunyai ceruk pemilih tersendiri bagi parpol.

Meskipun demikian, Leo tak menampik bahwa pemilih di Indonesia masih belum memprioritaskan isu perubahan iklim sebagai pertimbangan dalam memilih pemimpin mereka. Bahkan, dia mengamati bahwa kontestasi pemilu di Indonesia cenderung abai pada isu-isu penting seperti kesehatan dan pendidikan.

Baca Juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Yang saat ini terjadi, sayangnya, siapa yang lebih nasionalis siapa yang lebih agamis. Siapa yang lebih dekat dengan nahdliyin, siapa yang kurang dekat nahdliyin, ujar Leo dalam keterangan yang sama.

Lebih lanjut, Leo menilai jika parpol seharusnya mempunyai tanggung jawab moral dan politik agar bisa menyampaikan isu-isu perubahan iklim dan lingkungan kepada masyarakat. Namun, persoalan lain yang bisa menghambat adalah ada aktor-aktor politik yang tidak ingin perubahan di setiap kubu parpol. Maka dari itu, Leo menyarankan agar hal tersebut segera dibenahi dan menjadi tantangan parpol untuk menyampaikan isu-isu ini ke masyarakat.

Termasuk elite kekuasaan yang akan bertarung sekarang, kata Leo.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU