Optika.id - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, turut bicara dalam dialog terbuka Muhammadiyah yang digelar di UMS Surakarta, Jawa Tengah. Cak Imin sempat membahas penyakit gangguan mental yang disebutnya sebagai masalah baru.
"Hari ini masalah pokoknya sangat nyata di depan mata kita, problem baru muncul di tengah masyarakat, hari ini selain penyakit maag, flu, sakit kepala, ada yang namanya gangguan mental merata di seluruh bangsa kita," kata Cak Imin dalam acara dialog terbuka tersebut, seperti dikutip dari YouTube tvMU channel, Rabu (22/11/2023).
Baca Juga: Idul Fitri Pertama, Anies Akan Openhouse di Rumahnya!
Cak Imin menilai persoalan mental health atau gangguan mental ini akibat adanya tekanan ekonomi, sosial, dan budaya. Dia menyebut negara harus hadir untuk menjaga warganya terhindar dari penyakit gangguan mental tersebut.
Baca Juga: Cak Imin Akan Maju Pilgub Jatim 2024, Siap Lawan Khofifah?
"Ini akibat tekanan ekonomi, suasana sosial, buaya yang terus mengalami perubahan cepat tanpa diantisipasi dengan baik, maka satu-satunya yang bisa mengatasi, selain kemampuan negara untuk menjaga agar warganya betul-betul terhindar dari seluruh masalah-masalah gangguan mental, apa yang disampaikan Mas Anies tadi adalah semua upaya negara di dalam mengatasi tidak munculnya gangguan mental di masyarakat," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cak Imin pun menyampaikan salah satu solusi yang bisa dilakukan yakni dengan menumbuhkembangkan agama. Menurutnya, agama menjadi salah satu solusi mengatasi masalah gangguan mental.
Baca Juga: Pasangan AMIN Peroleh Dukungan dari Kiai Thoifur
"Agama harus ditumbuhkembangkan agar seluruh problem gangguan mental yang menjadi penyakit baru bangsa ini bisa diatasi dengan secepat-cepatnya oleh tokoh tokoh agama, pimpinan agama, ulama, kiai dan seluruh gerakan agama di Tanah Air kita, dengan visi itu saya yakin dan optimis insyaallah agama menjadi berperan seara langsung, secara transmorfatif, maupun pembentukan mental, dan karakter bangsa," tuturnya.
Editor : Pahlevi
