Optika.id - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berikan janji untuk menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan secara damai. Ia mengungkapkan itu dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jum'at, (24/11/2023).
"Lakukan pendekatan hukum secara halus, sekarang pendekatan dengan penyelesaian politik yang damai," kata Prabowo kepada Optika.id saat berada di At-Tauhid Tower, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Baca Juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Prabowo akan mengusulkan untuk diskusi ke sejumlah kelompok di Papua. Ia juga akan memberikan amnesti atau penghapusan hukum terhadap kelompok tersebut.
"Tutup buku, tanggalkan senjatamu untuk kembali ke masyarakat. Amnesti jika perlu, ini hak presiden karena saya belum presiden ya semoga waktu saya bisa melakukan itu," ujarnya.
Pendekatan damai bisa dilakukan untuk menghentikan konflik di Papua. Ini berkaca dari Aceh yang dulu rawan konflik tapi sekarang sudah mulai damai aman tentram.
Baca Juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
"Sudah terbukti di Aceh, saya yakin pasti juga bisa menghentikan itu di Papua. Kelompok teroris, separatis itu sudah dihitung kok," terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kelompok pemberontak itu kejam, makanya banyak nyawa yang hilang.
Baca Juga: 13 PTMA Dapatkan Akreditasi Unggul, Ini yang Terbaru
"Indonesia intinya harus kuat, karena begini kalau bicara kekayaan, negara ini akan dirampok, sudah berjalan 300 tahun, berjalan di Afrika, mengusir orang-orang prancis," jelasnya.
Seperti wilayah Afrika tidak maju-maju ikut-ikut kita hilirisasi, Indonesia kuat, tidak bisa bicara ekonomi saja, hanya bicara ekonomi itu keliru. "Ekonomi bagian dari politik militer dan kejiwaan, kalau bicara hilirisasi, bicara sumber daya alam ekonomi. Rakyat harus hebat, diberi makan, susu, ekonomi kapitalisme, liberal, ekonomi kapitalis sistem yang salah tidak mungkin bawa kesejahteraan," pungkas Capres dengan julukan Gemoy itu.
Editor : Pahlevi
