Optika.id - Hendri Satrio, seorang pengamat politik yang akrab disapa Hensat, mengungkapkan dugaan alasan di balik beberapa ketua umum partai politik (parpol) yang terpaksa memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Pasalnya berdasarkan gosip yang beredar, penyebab sejumlah ketum parpol pendukung Prabowo Subianto dan Gibran terpaksa memberikan dukungan adalah karena 'tersandera', sehingga menurut Hendri Satrio, 'sanderaan' akan hilang jika keduanya kalah.
Seperti yang ditulis populis.id dari pernyataan yang dipetik dari akun pribadinya, Senin (11/12/2023) kekalahan pasangan calon (paslon) nomer urut dua akan menguntungkan sejumlah ketua umum partai politik (ketum parpol). "Bila benar gosip bahwa banyak Ketum Parpol pendukung Prabowo-Gibran terpaksa mendukung karena "tersandera", maka, bukankah kekalahan akan membuat mereka terbebas dari "sanderaan" itu?" ungkapnya.
Baca Juga: Kekuatan Orde Baru Sudah di Pusat Pemerintahan Republik Indonesia
Sementara itu, hasil survei terbaru menunjukkan bahwa pasangan calon nomor dua dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berada di posisi teratas. Sedangkan, posisi kedua diduduki oleh pasangan calon nomor satu dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), dengan perolehan suara sebesar 16,7 persen, diikuti oleh pasangan calon nomor tiga dari PDIP, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dengan perolehan suara sebesar 15,3 persen.
Baca Juga: Jokowi Buka Suara Soal Dirinya Disebut Cawe-Cawe dalam Kabinet Prabowo-Gibran
Menanggapi hasil survei dari Litbang Kompas yang menempatkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin pada posisi kedua, Juru Bicara (Jubir) Tim Nasional (Timnas) pemenangan Anies-Muhaimin Sahrin Hamid, mengungkapkan "Kami tentunya bersyukur, walau secara perlahan tetapi kesadaran masyarakat memilih pemimpin yang jelas rekam jejak dan prestasinya serta terang visi-misinya, semakin menjadi pilihan rakyat".
Editor : Pahlevi
