Masing-Masing Paslon Ngomong Sendiri, Pitoyo: KPU Perlu Diajari Bentuk Debat yang Benar!

author Danny

- Pewarta

Senin, 08 Jan 2024 22:37 WIB

Masing-Masing Paslon Ngomong Sendiri, Pitoyo: KPU Perlu Diajari Bentuk Debat yang Benar!

Optika.id - Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma, Pitoyo menanggapi hasil debat ketiga calon presiden yang diadakan KPU di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Ia mengatakan bahwa KPU masih perlu belajar mengenai debat yang benar. 

"Tidak nampak sebenarnya kepiawaian 11 pakar yang dihadirkan, meskipun mereka dengan gelarnya, debat minimal debat antara paslon dengan pakar, baru debat antar paslon. Tapi yang terjadi pakar didatangkan ke Jakarta hanya untuk pantes-pantesan," kata Pitoyo dalam sesi Diskusi Akhir Pekan melalui YouTube Forum Insan Cita, Minggu, (1/8/2024). 

Baca Juga: Zulhas Ungkap Gibran Terbiasa Debat, Sudah Sangat Siap

Pitoyo menambahkan, sifatnya bukan Debat, tapi hanya mengevaluasi kinerja Jokowi melalui penyampaian Menteri Pertahanan. Dalam sesi debat itu juga tidak ada membahas mengenai Indonesia di masa depan. 

"Presiden yang punya niat untuk membeli alutsista, membeli sukhoi, tetapi itu tidak dilengkapi dengan persenjataan, hanya pesawat saja. Ketika Pak Habibie menjadi wakil, ada kesan bahwa Prabowo untuk ditahan mengungkapkan itu kepada publik, seolah-olah ini rahasia negara," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Debat Capres dan Cawapres Hanya di Forum Resmi

Ia juga memberikan anggapan bahwa Prabowo tidak bisa berkutik dan lupa bahwa dirinya seorang calon presiden. Sehingga, calon presiden nomor 1 dan nomor 3 terus menyerang dengan berbagai data. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kelemahan paslon 2 tidak menjelaskan secara konseptual, hanya dengan emosinya saja. Sejak awal, paslon 2 menyatakan tidak suka dengan nomor 1, sehingga apa yang disampaikan itu tidak sesuai sehingga harus dibantai," terangnya dengan tegas. 

Baca Juga: Jusuf Kalla Komentari Debat Ketiga Capres, Seluruh Calon Harus Punya Integritas!

"Debat menjadi sesuatu hal yang tidak mendapatkan apa-apa, karena bagaimana dengan pakar yang sudah didatangkan juga tidak memberi manfaat paslon. Tidak menguji terhadap kapabilitas dan kelebihan masing-masing paslon," pungkas Pitoyo yang juga Kepala Business Development Tribun Network Kompas Gramedia itu. 

 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU