Oleh: Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D
Baca Juga: Politik Islam di Simpang Jalan
Surabaya (optika.id) - Hari ini, Senin 29 Januari 2024, pak Fuad pergi menghadap Al Khaaliq meninggalkan kita untuk selamanya. Sebagai muridnya, Saya mengenangnya sebagai sosok yang istiqomah memperjuangkan Islam secara kaffah dalam berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Parpol Adalah Organisasi yang Paling Berbahaya
Saya mengenal beliau pada 1980an sewaktu saya sebagai mahasiswa pengurus Musholla ITS menyelenggarakan diklat *Ta'limul Islam* mengundang beliau, bersama pak Fasich dan pak Amien dalam satu diskusi panel. Ketiganya adalah cendekiawan muslim muda yang baru menyelesaikan pendidikan doktor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Awal 1990an saya bersama pak Fuad membina IKWAM SD Muhammadiyah 4 Pucang. Pak Fuad adalah motor Cendekiawan Muslim Al Falah, panutan di Muhammadiyah, KAHMI, maupun ICMI, dan Syarikat Islam. Pengabdiannya untuk Islam tak terbantahkan.
Baca Juga: UUD 1945 adalah Bendera Perang Melawan Penjajah
Saya bersaksi bahwa seluruh hidup pak Fuad adalah bukti kemujahidannya. Kiranya Allah swt mengampuni dosa dan kesalahannya, serta memberi tempat kembali terbaik di _al Jannatun Na'im_. Aamiin ya Rabb????
Editor : Pahlevi