Rektor UNAIR: Jangan Korupsi dan Melakukan Praktek Money Politics

author Danny

- Pewarta

Selasa, 30 Jan 2024 11:53 WIB

Rektor UNAIR: Jangan Korupsi dan Melakukan Praktek Money Politics

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Perang Dunia Media

Surabaya (optika.id) - Ketika saya melihat beberapa alumni UNAIR yang saya kenal maju di laga pemilihan legislatif tahun 2024, lalu saya mengemukakan pendapat saya di WA grup IKA UNAIR Sidoarjo bahwa jaman nya IKA UA yang diketuai almarhum Hari Basuni, IKA UA mengundang alumni UNAIR yang maju di laga pemilihan umum untuk bersilaturahmi dan memberikan motivasi. Maka saya usul agar IKA UNAIR tahun ini melakukan hal yang sama. Usulan saya itu ditanggapi dengan antusias Akmal Budianto mantan pengurus IKA UA dan sekretairs Dewan Petimbangan IKA UNAIR serta Teguh Santoso alumni FISIP UNAIR tahun 1985 yang bersedia menghimpun daftar nama-nama alumni UNAIR yang maju dalam ajang pemilihan umum tahun 2024 ini. WA awal saya dan tanggapan Akmal serta Teguh bergulir di WA Grup alumni Unair. Dik Teguh ini saya panggil dik karena angkatannya jauh dibawah saya yang Angkatan FE 73 sangat getol berpendapat di WA-WA Grup alumni UNAIR terutama tentang kemajuan almamater. Dia juga sering memberikan pendapat yang kritis tentang berbagai hal.

Para alumni yang terhimpun di daftar itu terdiri dari alumni yang berasal dari berbagai fakultas dan partai politik dan maju untuk DPR, DPD pusat maupun DPRD daerah baik kota maupun Kabupaten.

Diantara 100 lebih alumni itu ada yang sudah memiliki track record panjang sebagai anggota Dewan seperti Yahya Zaini, Gatot Sutantra, Hari Putri Lestari dsb. Ada yang baru misalkan dr. Berlian alumni FK dan Agus Prasetyo dari FEB, Totok Lusida dari Fakultas Farmasi, dan banyak lagi.

Alhamdulillah pihak rektorat menangkap ide diatas dan menyelenggarakan pertemuan dan dialog dengan para alumni UNAIR yang maju di laga demokrasi ini pada tanggal 29 Januari 2024. Kegiatan berlangsung di Aula Amerta Gedung Manajemen Kampus MERR-C. Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak ikut mengundang para caleg alumni UNAIR yang tergabung dalam Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR). Dalam hal ini, Prof Nasih mengungkapkan rasa bangganya terhadap para caleg alumni UNAIR.

Kami ingin caleg alumni UNAIR bisa terpilih pada ajang pemilu. Para caleg ini merupakan putra putri terbaik UNAIR yang akan memberikan kontribusinya kepada negara, katanya.

Prof Nasih berharap bahwa ajang Pemilu 2024 dapat mencerminkan proses demokrasi yang baik.  Saya ikut hadir dalam pertemuan ini dan menyaksikan para alumni UNAIR yang maju pileg itu berasal dari berbagai Fakultas di lingkungan UNAIR dan usianya berkisar antara 30 an 50 an.

Bagi Universitas Airlangga dan para alumninya, memiliki kebanggan yang tinggi apabila melihat lulusan UNAIR ini berada dimana-mana, di berbagai profesi yang penting di negeri ini, ada yang diplomat, ada yang pengusaha, ada yang birokrat, ada yang di dunia akademisi, peneliti, ada yang berkiprah di luar negeri, ada yang di TNI dan Polri, media, politisi dsb. Hal ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan dan perkembangan alma mater di level nasional maupun internasional.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Masyarakat luas yang menginginkan putra putrinya bisa studi di Universitas Airlangga melihat berbagai pencapaian gemilang dan reputasi UNAIR juga melihat berapa banyak alumni UNAIR yang sudah berjaya menjadi orang yang memiki integritas yang baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pertemuan itu Rektor UNAIR Prof Nasih menyampaikan tiga pesan penting bagi para caleg alumni UNAIR yang berjumlah 40 orang lebih . Pertama, hindari politik uang. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu mengatakan bahwa politik uang harus segera dihentikan.

Politik uang menjadi hal yang krusial untuk dihilangkan bersama-sama. Kebanyakan politik uang merupakan investasi, tidak menutup kemungkinan pada kemudian hari akan ada money of return, terangnya.

Kedua, jangan korupsi. Prof Nasih berpesan kepada para caleg alumni UNAIR untuk menghindari korupsi. Kalau proses awalnya bagus rasa-rasanya menghilangkan korupsi akan menjadi mudah, tuturnya. Tak tanggung-tanggung, rektor juga menegaskan bahwa para caleg alumni UNAIR yang saat menjalankan tugas melakukan korupsi, maka ijazah miliknya akan ditarik.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Kalau korupsi  maka ijazahnya akan kami tarik. Jadi, jangan pernah korupsi selama bertugas, tegasnya. Ketiga, fokus terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Bagi Prof Nasih pengembangan SDM harus menjadi fokus prioritas utama dalam membangun sebuah negara.Impian untuk menjadikan Indonesia Emas pada 2045, jelasnya, menjadi hal yang mendasarinya. Tapi dalam mencapai impian ini tidak mudah, jika tidak ada kualitas SDM yang unggul.

Tidak mudah untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, banyak hal yang harus Indonesia capai untuk memenuhi kriteria sebagai negara maju, papar Prof Nasih. 

Salah satu program pengembangan SDM dapat terlaksana melalui bidang pendidikan, utamanya pendidikan tinggi. Prof Nasih berharap bahwa nantinya sebanyak 70 persen lulusan SLTA atau sederajat dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Nampaknya pesan Rektor UNAIR itu penting bagi alumni UNAIR yang maju di pemilu 2024, terutama soal Jangan melakukan money politic dan Jangan Korupsi. Saya faham bahwa kedua pesan itu nampaknya pesan yang sulit dilakukan mengingat demokrasi di Indonesia ini masih bersifat transaksional yang memungkinkan adanya praktek money politic dan korupsi.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU