Oleh: Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D
Baca Juga: Politik Islam di Simpang Jalan
Surabaya (optika.id) - Dengan pairwise comparison, pemilih akan inkonsisten. Kebanyakan pemilih rationally ignorant, sehingga akan memilih dengan menebak, hasil penggiringan opini lembaga survey, propaganda, intimidasi, atau money politics.
Baca Juga: Parpol Adalah Organisasi yang Paling Berbahaya
Sebagai collective action untuk memperoleh public goods pemerintahan baru yang adil, Pemilu oleh 150 juta pemilih yang tinggal di bentang alam kepulauan seluas Eropa ini, terpolarisasi menjadi cebong, kampret dan kadrun fanatik sekaligus ill-informed, illiterate and disorganised, adalah keajaiban jika tidak terjadi salah pilih presiden lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: UUD 1945 adalah Bendera Perang Melawan Penjajah
Pemilu ala UUD 2002 ini sudah 2 kali keliru memilih presiden seperti yang disesalkan oleh GM, Butet, Ikrar, dan Islah. Itu jika Pemilunya jurdil. Apalagi curang. Mancur Olson mengatakan, bahwa pilpres melalui musyawarah oleh MPR jauh lebih efisien, elaboratif dengan akuntabilitas yang jelas.
Editor : Pahlevi