Oleh: Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D
Surabaya (optika.id) - Belakangan muncul mengkritik keras praktek demokrasi di era Jokowi menunjukkan bahwa kampus mulai siuman dari tidur panjangnya sejak UUD45 digusur UUD2002.
Baca Juga: Politik Islam di Simpang Jalan
Jokowisme adalah anak kandung UUD 2002 yang kini dewasa, tapi toh mengejutkan banyak profesor. Terlambat dibanding kekecewaan GM, Butet, Ikrar, Islah, dan Qomi Majid pada Jokowi.
Baca Juga: Parpol Adalah Organisasi yang Paling Berbahaya
Kampus sudah siuman tapi masih belum juga belajar bahwa UUD45 masih terkubur di bawah kaki mereka sendiri dengan batu nisan Wanipiro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat Jokowi melesat dari walikota, lalu gubernur, kemudian Presiden, tidak pernah dipersoalkan kampus sama sekali.
Baca Juga: UUD 1945 adalah Bendera Perang Melawan Penjajah
Kampus gagal menjadi simpul peringatan dini bencana kehidupan berbangsa dan bernegara versi UUD 2002 ini. Rangkaian mal administrasi publik selama 9 tahun terakhir tidak cukup menyadarkan kampus dari mabok demokrasi ala UUD2002 ini. Anies dan Ganjar yang pernah mendukung Jokowi kalah cerdik memanfaatkannya, apalagi Prabowo.
Editor : Pahlevi