Pendidikan Masih Disamakan Persekolahan

author Danny

- Pewarta

Minggu, 04 Feb 2024 23:41 WIB

Pendidikan Masih Disamakan Persekolahan

Oleh: Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D

Baca Juga: Politik Islam di Simpang Jalan

Surabaya (optika.id) - Dalam Debat Capres terakhir Minggu malam 4/2/2024. Sayang sekali, karena di era digital pendidikan bukan lagi soal pembesaran sistem persekolahan, tapi soal perluasan kesempatan belajar atau berguru, belajar bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.

Bahkan keluarga di rumah bisa menjadi tempat belajar terbaik, lalu masyarakat. Sekolah atau pesantren hanya menambahi dan melengkapi pengalaman belajar.

Baca Juga: Parpol Adalah Organisasi yang Paling Berbahaya

Dominasi persekolahan berbahaya karena bisa menjadi instrumen teknokratik sekedar untuk menyiapkan buruh trampil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, pendidikan harus lebih diarahkan untuk membangun jiwa merdeka, untuk belajar merdeka. Untuk memanen bonus demografi, yang kita butuhkan adalah jejaring belajar yang lentur dan dinamis; sebuah learning cybernetics.

Baca Juga: UUD 1945 adalah Bendera Perang Melawan Penjajah

Pendidikan untuk semua as public goods diwujudkan oleh semua. It takes a village to raise a child.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU