Bakar Ban di Depan Balai Kota, Mahasiswa Solo Raya Tolak Jokowi dan Gibran

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Jumat, 09 Feb 2024 08:54 WIB

Bakar Ban di Depan Balai Kota, Mahasiswa Solo Raya Tolak Jokowi dan Gibran

Surakarta (optika.id) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Solo Raya (Sodara) menggelar aksi demo di depan Balai Kota Solo, tempat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkantor. Mereka menolak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran yang dianggap telah membuat kegaduhan dan merusak konstitusi dalam Pemilu 2024.

Aksi demo yang dilakukan pada Kamis (8/2/2024) ini diawali dengan long march dari Benteng Vastenburg ke Balai Kota Solo. Akibat aksi itu, jalan Jenderal Sudirman dari selatan ke utara macet parah. Hanya ada satu lajur yang dapat digunakan.

Baca Juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo

Mahasiswa membawa berbagai spanduk dalam aksi tersebut, yang bertuliskan REFORMASI DIKEBIRI, SELAMATKAN INDONESIA, dan sebagainya. Mereka juga meneriakkan Jokowi mundur. Selain itu, mereka juga membakar ban di tengah-tengah aksi. Aparat kepolisian langsung memadamkan api yang membakar ban tersebut.

Aksi demo juga disertai dengan teatrikal yang menceritakan tentang nepotisme Jokowi dan Gibran. Dalam teatrikal itu, Gibran meminta bantuan Jokowi agar mendapatkan jabatan cawapres lewat jalur Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk

Aksi demo berakhir sekitar pukul 17.15 WIB, bersamaan dengan hujan deras. Koordinator aksi, Fierdha Abdullah Ali, mengatakan bahwa aksi demo ini merupakan respons atas aksi demo yang ditemui Gibran di depan Balai Kota Solo pada Selasa (6/2/2024) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fierdha mengatakan bahwa aksi demo yang ditemui Gibran itu adalah aksi gimmick yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia mengatakan bahwa aksi itu sangat tidak bijak dan merusak gerakan mahasiswa.

Baca Juga: Dosa-dosa Jokowi

Kami melihat mereka (AMSR-UKB) justru condong mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Itu aksi gimmick, kata Fierdha.

Fierdha juga mengatakan bahwa aksi demo ini adalah aksi keprihatinan atas rusaknya demokrasi di Indonesia. Ia mengatakan bahwa mahasiswa di Solo Raya tidak terkotakkan ke satu paslon, tetapi tetap independen. Ia mengatakan bahwa mahasiswa berharap demokrasi di Indonesia berjalan dengan damai dan menghasilkan pemerintahan yang adil, bersih, jujur, dan makmur.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU