Rektor Unimus Anggap Istana Tak Bijak, Usai Katakan Sivitas Kampus Partisan

author Dani

- Pewarta

Jumat, 09 Feb 2024 17:59 WIB

Rektor Unimus Anggap Istana Tak Bijak, Usai Katakan Sivitas Kampus Partisan

Jakarta (optika.id) - Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Masrukhi mengingatkan kepada Istana dan pejabat pemerintah untuk tidak menganggap suara-suara yang disampaikan para guru besar kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai bentuk partisan.

Bagi Masrukhi, respons Istana dan pejabat pemerintah terhadap saran dan kritik para guru besar tidak bijak.

Baca Juga: Guru Besar UGM Prediksi Jokowi Kembali Cawe-Cawe di Pilkada

Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang Masrukhi dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Jumat (9/10/2024).

“Mestinya pihak istana dan pejabat pemerintah tinggal mengelaborasi saja suara-suara itu, kemudian disampaikan kepada Bapak Presiden untuk kemudian menjadi pertimbangan, apakah bansos yang dibagikan itu uang pribadi atau uang negara, tepat atau tidak, tepat atau tidak, apakah pernyataan Bapak Presiden bahwa presiden boleh kampanye tepat atau tidak, itu untuk menjadi bahan pertimbangan Bapak Presiden,” ujar Masrukhi.

“Jangan kemudian suara-suara itu dicounter, maka yang terjadi perang, di satu sisi kampus akan seperti dibenturkan dengan polisi, di sisi lain pejabat dibenturkan dengan guru besar, saya kira ini tidak bijak.”

Sebab, kata Masrukhi, suara yang disampaikan para guru besar berangkat dari hati nurani yang tulus agar etika tetap terjaga di Pemilu 2024.

Baca Juga: Jika IKN Belum Siap, Jokowi Tak Mau Memaksa untuk Pindah!

“Suara-suara guru besar, suara-suara kampus, suara-suara mahasiswa itu adalah suara yang tulus, berangkat dari hati nurani,” ucap Masrukhi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya kira ada beberapa titik yang perlu diperbaiki, mestinya pihak-pihak tertentu jangan mengatakan suara guru besar itu partisan, jangan ya.”

Oleh karena itu, Masrukhi pun mempertanyakan kenapa tudingan partisan dengan mudah disampaikan untuk sikap para guru besar terhadap Jokowi untuk Pemilu 2024.

Baca Juga: Staf Khusus Sebut Rumah Presiden untuk Pensiun Sesuai Permenkeu!

“Partisan bagaimana? Di antara Profesor itu ada yang mendukung 01, ada yang mendukung 02, ada yang mendukung 03, jadi partisan bagaimana? Itu semata-mata adalah suara hati Nurani untuk memperbaiki kinerja yang ada terutama di dalam memperbaiki proses-proses di pemilihan umum,” jelas Masrukhi.

 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU