Jakarta (optika.id) - Sebuah video yang memperlihatkan pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, menyuarakan kecurigaannya terhadap rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengkhianati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, demi memuluskan jalan putranya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi presiden, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Connie mengaku ditawari oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Namun, ia menolak tawaran tersebut karena merasa tidak nyaman dengan skenario yang disampaikan Rosan.
Baca Juga: Dagelan Kabinet Prabowo: Bau Jokowi dan Kaesang
Rosan, menurut Connie, mengatakan bahwa Prabowo hanya akan menjabat sebagai presiden selama dua tahun, kemudian digantikan oleh Gibran. Connie menilai hal ini sangat tidak masuk akal dan berpotensi menimbulkan konflik.
Baca Juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin (Prabowo) besok. Kalau dia bisa mengkhianati Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangan yang menjadikan dia ada di istana sampai dua kali, ada jadi gubernur Jakarta, ada jadi wali kota, apa bedanya dia (Jokowi) bisa bunuh Pak Prabowo di tengah jalan? ujar Connie dalam video yang diunggah oleh akun media X/Twitter, @Jangkaru911, Jakarta, Minggu (11/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Connie menambahkan bahwa ia yakin Prabowo hanya dijadikan alat politik Jokowi untuk mempertahankan kekuasaannya. Ia juga menganggap Gibran sebagai beban bagi Prabowo karena tidak memiliki pengalaman dan kapabilitas yang memadai untuk menjadi pemimpin bangsa.
Baca Juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
Makanya statement saya kan jadi kuat, bahwa Pak Prabowo itu digunakan, bahwa Gibran itu memberatkan. Itu kan bahasa-bahasa saya dan saya of course saya bilang sama Pak Rosan, saya enggak mungkin ada di sana (TKN), tutup Connie.
Editor : Pahlevi