Jakarta (optika.id) - Tim Hukum Nasional (THN) Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengungkapkan sembilan modus kecurangan yang terjadi dalam Pilpres 2024. Kecurangan tersebut meliputi penggelembungan suara, surat suara tercoblos, pengerahan aparat, pengarahan lansia, kekurangan surat suara, penghalangan pemilih, manipulasi DPT, intimidasi saksi, dan politik uang.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua THN Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir, di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024). Ia mengatakan, temuan tersebut didasarkan pada verifikasi ribuan formulir C1 dan riset oleh Timnas AMIN.
Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Ini telah dilakukan melalui verifikasi ribuan formulir C1 oleh THN dan riset oleh Timnas AMIN, kata Ari.
Ari mencontohkan, salah satu kecurangan yang terjadi adalah adanya surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan calon (paslon) 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Itu banyak sekali, sedang kami kumpulkan (buktinya), tambahnya.
Selain itu, Ari juga menyebut adanya pengerahan aparat desa yang memberi pengarahan kepada KPPS untuk memenangkan paslon tertentu. Ia juga menyoroti adanya pengarahan lansia oleh KPPS, jumlah surat suara yang lebih sedikit dari DPT, penghalangan pemilih oleh PPLN, manipulasi data DPT, upaya menghalangi saksi di TPS, dan praktik politik uang.
Ini pengelompokan dan modus (kecurangan) di lapangan yang sudah kami temukan. Pada waktunya secara bertahap akan kami sampaikan ke publik setelah verifikasi, ujarnya.
Ari menegaskan pihaknya akan terus mengawal proses Pemilu ataupun Pilpres 2024 supaya berjalan baik demi kepentingan rakyat Indonesia.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Jutaan suara rakyat yang dicurangi, itu intinya. Suara rakyat yang dikehendaki itu yang akan jadi kenyataan, tegas Ari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, Ari Yusuf Amir mengatakan pihaknya membuka peluang untuk bekerja sama dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk mengusut kecurangan Pilpres 2024. Menurutnya, kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud punya kepentingan sama dalam menegakkan hukum dan demokrasi.
Kami membuka diri. Kita punya kepentingan yang sama untuk tegakkan hukum dan demokrasi, kita buka diri untuk itu, ungkap Ari.
Ia mengaku Tim Hukum AMIN telah berkomunikasi dan bertemu dengan tim Hukum TPN.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Kita sudah komunikasi sama mereka, beberapa kali bertemu, nanti kita tindak lanjuti, kata dia.
Sementara itu, berdasarkan real count KPU RI sementara per Jumat (16/2/2024) pukul 8.15 WIB, Prabowo-Gibran memimpin dengan perolehan suara 29.449.135 atau 56,89 persen. Di urutan kedua ada Anies-Muhaimin dengan suara sebanyak 13.079.169 atau 25,27 persen. Terakhir, ada Ganjar-Mahfud dengan total suara sementara sebanyak 9.235.468 atau 17,84 persen.
Dari total suara sementara yang masuk dari 412.159 TPS, Prabowo-Gibran unggul di 35 provinsi. Sementara, Anies-Muhaimin di dua provinsi, Aceh dan Sumatra Barat. Lalu, Ganjar-Mahfud baru unggul di pemilih luar negeri. Sebagai informasi, hingga Jumat pagi, belum ada suara masuk dari Papua Pegunungan.
Editor : Pahlevi