Dirty Vote or Dirty Election System?

author Dani

- Pewarta

Sabtu, 17 Feb 2024 14:07 WIB

Dirty Vote or Dirty Election System?

Oleh: Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D.

Baca Juga: Spirit Reformasi Diselewengkan, Surabaya Gugat Berikan Pernyataan!

Surabaya (optika.id) - Skenario Pilpres langsung ala UUD2002 paling rumit di planet ini adalah resep buruk rekrutmen presiden dan wakilnya.

Setelah proses pencalonan yg penuh intrik dan tarik ulur kepentingan koalisi parpol, para paslon dilempar ke 150 juta pemilih yg kebanyakan rationally ignorant dan tersebar di sebuah bentang alam kepulauan seluas Eropa dg keterbatasan informasi dan literasi.

Baca Juga: Muhammadiyah: Rahmatullah wa Baarakatuh bagi Bangsa Indonesia

Pemilih hampir pasti asal pilih massal karena propaganda, intimidasi dan politik uang melalui serangan fajar, BLT, dan Bansos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengapa kini yang nekad nyapres tapi kalah dalam QC menyebut asal pilih massal ini sebagai kecurangan TSM ? Ini sok blo'on atau sekedar bargaining untuk posisi menteri di Kabinet PraGi.

Baca Juga: Politik Ekonomi Hatta

Sebaiknya sistem pilpres yang inherently dirty ini diganti dengan musyawarah bil hikmah oleh wakil-wakil terpilih kita di MPR sesuai UUD45. Pilpres akan lebih tepat pilih, murah, transparan dan akuntabel. Tidak perlu lagi ada cebong, kampret dan kadrun fanatics.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU