Haedar Nashir Ungkap Kepemimpinan Umat Belum Bisa Jadi Panutan!

author Danny

- Pewarta

Sabtu, 16 Mar 2024 11:48 WIB

Haedar Nashir Ungkap Kepemimpinan Umat Belum Bisa Jadi Panutan!

Sidoarjo (optika.id) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan ceramah pada Kajian Ramadhan PWM Jatim di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu, (16/3/2024). 

Dalam kesempatan itu, secara teologis, kepemimpinan umat islam di Indonesia adalah mengusung konsep ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan yang dijalin sesama muslim. 

Baca Juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang

Islam adalah mayoritas di Indonesia, dengan ini penggunaan pemahaman ummatan wahidatan, umat satu dalam segi kemanusiaan dan merupakan kesatuan dalam satu akidah tauhid. 

Nilai Islam, kata Haedar, tidak bisa menginternalisasi sehingga tidak masuk dalam karakter setiap umat. Tidak bisa menjaga usawatun hasanah dalam membangun keluarga bangsa. 

"Kepemimpinan dalam islam menyatakan setiap personal kita adalah pemimpin dan pasti setiap kita akan dimintai pertanggungjawabannya," tegas Haedar kepada Optika.id. 

Baca Juga: Mendagri: Muhammadiyah adalah Teladan dalam Pengelolaan Filantropi Berbasis Islam

Ketika warga mempunyai karakter yang sadar dan bertanggungjawab. Maka, bisa saja terjadi semacam transformasi besar-besaran dalam format bangunan dan peran kepemimpinan di Indonesia. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kepemimpinan keluarga sebagai unit terkecil dalam negara memiliki peran penting. Meski kepemimpinan keluarga bukan representatif dari negara," jelas Haedar yang juga Guru Besar UMY itu. 

Baca Juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat

Di dalam kepemimpinan keluarga, terdapat interaksi beragam. Ada pula pesan penting bagaimana tanggung jawab kepemimpinan dalam menafkahi. Dinamika dalam mengelola atau memanajemeni pemimpin di keluarga tidak gampan, ada saja godaan. Tidak mudah. 

"Seseorang harus bisa memimpin diri sendiri. Kepemimpinan di Indonesia bisa sukses jika warganya sukses dan mampu memanajemen keluarga dengan baik. Ada sistem setidaknya yang berpengaruh dengan kepemimpinan negara nantinya," pungkas dia. 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU