Hasto: Cara Jokowi Sekarang Seperti Soeharto Dulu

author Danny

- Pewarta

Senin, 18 Mar 2024 22:56 WIB

Hasto: Cara Jokowi Sekarang Seperti Soeharto Dulu

Jakarta (optika.id) - Cara-cara Presiden Joko Widodo dalam mempertahankan kekuasaan sama dengan apa yang dilakukan Soeharto pada masa Orde Baru.

Walaupun masa jabatan Jokowi akan berakhir tahun 2024 ini, tapi dia tetap ingin mempertahankan pengaruhnya di pemerintahan mendatang lewat Prabowo-Gibran, pasangan capres-cawapres yang didukungnya pada Pilpres 2024 ini.

Baca Juga: PPP dan Perindo Dukung Prabowo, PDIP: Tak Ada Masalah!

Demikian disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam wawancara khusus bersama Liputan6 SCTV, dikutip Senin, 18 Maret 2024, terkait berbagai intimidasi yang dilakukan aparat TNI/Polri kepada para kepala daerah hingga kepala desa untuk memenangkan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.

Kami tidak salahkan salahkan 02. Tapi yang kami salahkan (pihak) yang abuse of power ini, yang melakukan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya. Maka, meskipun (masa jabatan) Pak Jokowi mau berakhir pada bulan Oktober, itu kan dilakukan berbagai upaya untuk melakukan suatu kendali atas kekuasaan, ungkapnya.

Pada titik itulah, Hasto lantas menyamakan cara-cara Jokowi mempertahankan kekuasaan seperti yang dilakukan Soeharto seraya menunjukkan sebuah buku berjudul NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971.

Baca Juga: PDIP Belum Tentukan Posisi, Hasto: Nanti Diumumkan Bu Mega!

Sama dengan buku ini. Kalau di buku ini Pak Harto dulu berkuasa dengan alasan akselerasi, modernisasi, nah sekarang dilakukan suatu alasan untuk Indonesia Emas 2045. Jadi sama. Seluruh analoginya sama, katanya menekankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan itu, Hasto pun berharap TNI/Polri untuk tidak mau dipolitisasi demi kepentingan politik praktis dengan mendukung orang per orang, atau keluarga per keluarga.

Pihaknya mengimbau agar TNI Polri kembali pada marwahnya sebagai patriot bangsa, sebagai pejuang yang berasal dari rakyat, yang bekerja sesuai dengan ruang lingkup yang ditentukan.

Baca Juga: Megawati: Rakyat Harus Cari Pemimpin Sejati, Bukan Dipaksa!

TNI menjadi kekuatan pertahanan yang disegani dengan diplomasi pertahanan, ikut menjaga ketertiban dunia. Polri sebagai kekuatan yang membangun ketertiban hukum, budaya hukum, menegakkan keadilan bagi rakyat, sehingga dicintai rakyat, katanya.

Jangan direduksi karena utang budi, dan kemudian mengabdi kepada orang per orang, mengabdi kepada keluarga, harus mengabdi pada Merah Putih, demikian Hasto Kristiyanto.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU