Sinyal Kedekatan Dengan Cina

author Dani

- Pewarta

Selasa, 02 Apr 2024 09:13 WIB

Sinyal Kedekatan Dengan Cina

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Pasca Keputusan MK, Lobi-Lobi Politik

Surabaya (optika.id) - Kunjungan kenegaraan pertama kali seorang pemimpin negara yang baru terpilih kenegara lain menunjukkan betapa pentingnya negara yang dikunjungi itu untuk negaranya. Hal itu salah satunya ditunjukkan pemimpin negara jiran Malaysia yang menganggap pentingnya Indonesia bagi Malaysia. Seperti diketahui Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim melakukan kunjungan ke Indonesia, 9 Januari 2023 lalu. Ini merupakan lawatan perdana pria 75 tahun itu, setelah dilantik sebagai pemimpin Negeri Jiran November 2022. Datuk Anwar Ibrahim menjelaskan sejumlah cerita dibagi Anwar. Mulai dari "sentimentilnya" ia dengan RI, bagaimana negara ini memiliki arti penting bagi dirinya, serta tentunya sejumlah perjanjian kemitraan dua negara. Anwar juga buka-bukaan tentang perjalanan hidupnya. Termasuk bagaimana ia akan membawa pemerintahan Malaysia, membawa target-target baru di negara itu di tengah politik yang masih rentan.

Lawatan resmi pertama kali PM Malaysia itu ke Indonesia menunjukkan sinyal kedekatan Malaysia dengan Indonesia.

Sebaliknya Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto meskipun belum dilantik resmi pada bulan Oktober 2024 nanti berjanji untuk melanjutkan hubungan dekat Indonesia dengan China setelah bertemu Presiden Xi Jinping di Beijing dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak pemilihannya pada tanggal 1 April 2024 lalu. Prabowo, yang akan menggantikan Joko Widodo pada Oktober 2024, memilih Beijing untuk kunjunganresmi pertamanya setelah kemenangannya dalam pemilihan Februari dalam upaya untuk menekankan hubungan kuat kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.

Dia akan menindaklanjuti perjalanannya ke Beijing dengan kunjungan ke Jepang, menunjukkan bahwa Indonesia akan terus mengejar jalan tengah antara Beijing dan sekutu Amerika Serikat di kawasan itu, seperti Jepang dan Filipina. Prabowo yang tiba di Beijing Senin malam dan mengatakan dia "sepenuhnya mendukung pengembangan hubungan Indonesia-China yang lebih dekat dan ingin melanjutkan kebijakan persahabatan Presiden Jokowi dengan China", CCTV China mengutipnya.

Saya melihat video yang viral kedatangan Prabowo di Beijing dan ketika bertemu dengan Pemimpin Komunis Cina Xi Jinping lengkap dengan para menterinya Prabowo dalam sambutannya mengatakan kekagumannya tentang sejarah Cina dan pencapaiannya selama ini. Pemerintah Indonesia yang baru akan mempromosikan penyelarasan strategi pembangunan antara kedua negara dan mendorong lebih banyak hasil dalam kerja sama di bidang-bidang seperti ekonomi, perdagangan dan pengentasan kemiskinan, katanya.

Baca Juga: Cina Terus Mendekati Indonesia

Prabowo, sekarang menteri pertahanan Indonesia, juga mengatakan dia memandang China sebagai mitra utama. "Mengenai kerja sama pertahanan, saya memandang China sebagai salah satu mitra utama dalam memastikan perdamaian dan stabilitas regional," katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa ia berusaha untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dengan China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut media pemerintah Cina, Xi menggambarkan Prabowo sebagai "teman lama rakyat China" dan mengatakan China memandang hubungannya dengan Indonesia dari perspektif strategis dan jangka panjang, siap untuk memperdalam kerja sama strategis secara menyeluruh.

Keputusan Prabowo untuk mengunjungi China sebelum tetangga Indonesia di kawasan ASEAN ini menggarisbawahi kemitraan erat yang dibangun dalam dekade terakhir di bawah Jokowi, ketika China menjadi mitra dagang utama Indonesia, memasok sumber daya alam termasuk nikel dan batubara.

Baca Juga: Nilai Rupiah Anjlok

Nampaknya Prabowo meneruskan tradisinya Pak Jokowi untuk melakukan kunjungan pertama setetelah pelantikannya adalah ke China dimana waktu itu Jokowi ke Cina untuk pertemuan puncak tahunan para pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada tahun 2014. Itu diikuti oleh enam kunjungan lagi.

Sepertinya pemerintah Cina “mengabaikan” proses hukum yang sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi atau rencana digulirkannya Hak Angket di DPR, atau sudah “tahu hasilnya” sehingga menerima pak Prabowo dengan sambutan kenegaraan dan menyebutnya sebagai “President Elect” atau Presiden Terpilih.

Semoga kunjungan pertama kali pak Probowo ke Cina sebagai presiden terpilih bukan diartikan sebagai pak Prabowo “Dipanggil” pemerintah Cina.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU