Surabaya (optika.id) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, memperkirakan bahwa hari raya Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah berpotensi berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.
Namun, Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat esok hari, Selasa, untuk menentukan secara resmi 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Baca Juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat
"Insya Allah Hari Raya Idul Fitri akan dirayakan secara bersama-sama bagi seluruh umat Muslim di Indonesia. Tapi nanti akan kami konfirmasi lagi pada 9 April untuk melakukan Sidang Isbat di Jakarta," kata Haedar Nashir.
Meskipun awal puasa antara pemerintah dan Muhammadiyah memiliki perbedaan, Haedar berharap bahwa perbedaan tersebut tidak akan mempengaruhi kesatuan dalam merayakan Idul Fitri.
"Sama maupun berbeda, insya Allah kita sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi," ujar Haedar.
"Insyaallah Muhammadiyah akan ber-Idul Fitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idulfitri akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah," kata ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di kantornya, Yogyakarta.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan
Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (-07° 48 LS dan 2 = 110° 21 BT) +06° 08 28 (hilal sudah wujud), dan di Wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) ini nantinya jika diberlakukan secara global, maka tidak akan ada lagi terjadi perbedaan penetapan bulan-bulan krusial seperti Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah," ucap Haedar dikutip dari keterangan tertulis.
Kementerian Agama akan menjadwalkan Sidang Isbat pada hari Selasa untuk mengumumkan secara resmi penentuan 1 Syawal.
Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
"Insyaallah Hari Raya Idul Fitri akan dirayakan secara bersama-sama bagi seluruh umat Muslim di Indonesia. Tapi nanti akan kami konfirmasi lagi pada 9 April untuk melakukan Sidang Isbat di Jakarta," kata Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dikutip Senin (8/4/2024).
Potensi serentaknya Lebaran pada 10 April 2024 disebabkan terpenuhinya syarat minimal hilal, berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Kriteria itu terdiri dari tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut Bulan-Matahari minimal 6,4 derajat.
Berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyatul hilal, Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal dalam menentukan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah.
Editor : Pahlevi