Politisi PDIP: Wajar Orang Punya Spekulasi Soal Pernyataan Prabowo

author Dani

- Pewarta

Minggu, 12 Mei 2024 18:52 WIB

Politisi PDIP: Wajar Orang Punya Spekulasi Soal Pernyataan Prabowo

Jakarta (optika.id) - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus menilai wajar orang berspekulasi mengenai ucapan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto yang meminta agar pihak yang tidak mau bekerja sama untuk tidak mengganggu.

Penjelasan Deddy Sitorus itu disampaikan dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (11/5/2024).

Ia menjawab pertanyaan mengenai adanya penilaian yang menduga bahwa pernyataan Prabowo tersebut untuk menyinggung PDIP.

“Kalau teks dan konteks urutan kejadian, saya kira wajar saja kalau ada orang yang berspekulasi seperti itu. Itu kan nggak terhindarkan,” ucapnya dilansir dari KompasTv. 

Deddy pun berharap agar Prabowo sebagai Presiden terpilih sebaiknya mengurangi pernyataan-pernyataan semacam itu.

“Pak Prabowo Subianto mungkin sebaiknya mengurangi, karena kan beliau saya dengar begitu berapi-api bagaimana membangun kerukunan, kerja sama, kolaborasi.”

“Kalau muncul kalimat-kalimat seperti ini yang kemudian justru kan kontraproduktif,” tambah Deddy.

Deddy bahkan berpendapat Prabowo berutang penjelasan mengenai maksud dari kata mengganggu yang disampaikannya saat menghadiri acara Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi misalnya, menurut saya Pak Prabowo itu utang penjelasan, apa yang dimaksud dengan mengganggu,” kata Deddy.

“Itu beliau pribadi, menurut saya, sebagai presiden terpilih harus menjelaskan itu, karena ini kan menjadi kekhawatiran sebagian pihak, apakah ini artinya ke depan akan tidak boleh yang namanya sikap kritis, protes, ketidaksetujuan, begitu ya.”

Pihaknya, kata Deddy, juga menerima banyak masukan dari masyarakat sipil mengenai kekhawatiran atas dugaan-dugaan itu.

“Ini kan menjadi kekhawatiran masyarakat sipil, dan kami mendapat banyak sekali masukan. Mungkin kalau saya pribadi masih berpikir positif, mungkin saya kaitkan katakanlah dengan menjaga kekayaan alam kita, bla, bla, bla.”

“Bisa jadi yang dimaksud oleh Pak Prabowo adalah para penikmat kekayaan alam, mereka yang suka impor-impor, mereka yang suka menggarong APBN, kalau ke sana arahnya ya oke,” tuturnya.

Tapi, lanjut Deddy, ketika kemudian dikaitkan dengan tidak mau kerja sama, penonton pinggir jalan, dan jangan mengganggu, akan berpotensi menghasilkan penafsiran negatif.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU