Optika.id, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan sinergi dengan British Council untuk melaksanakan kegiatan bertajuk Premier Skill - Football for Woman 's Empowerment in Indonesia. Acara ini berlangsung pada 1 dan 2 November 2021 melalui virtual zoom.
Kerjasama antara PSSI dan British Council (Premier Skill) ini sudah berlangsung sejak 2017. Untuk kegiatan kali ini diikuti oleh lebih dari 150 orang peserta yang dibagi ke dalam tiga grup, yakni grup barat, timur, dan tengah.
Baca Juga: Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Diterima
Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi membuka acara tersebut dan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) PSSI, Maaike Ira Puspita di hari kedua sekaligus menutup acara itu.
Hadir juga sebagai narasumber dalam kegiatan itu, Ari Sutanti (Senior Programmers Manager British Council), Kartini Sunityo (Programmer Manager Education & Society British Council), Yulia Tri Samiha (Perwakilan Cluster Barat Sepakbola Wanita), Pelatih Kepala Timnas Wanita Indonesia, Rudi Eka Priyambada, Asisten Pelatih Timnas Wanita, Yopie Riwoe dan Ketua Asosiasi Sepakbola Wanita, Papat Yunisal.
" PSSI saat ini konsen dengan sepakbola wanita. Kami berusaha dan terus bekerja sama dengan pelbagai pihak dan ahli untuk kemajuan sepakbola wanita," kata Yunus Nusi, Selasa (2/11/2021).
Sementara itu, di acara penutupan, Maaike Ira Puspita mengaku senang bisa berpartisipasi pada acara ini meskipun hanya sebatas virtual.
Baca Juga: Guru Besar UI Sebut Masa Depan Demokrasi Indonesia Pesimis!
" Apalagi temanya adalah sepakbola wanita dimana saya juga intens terlibat dalam pembentukan timnas wanita," kata Maaike.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PSSI, ssbagaimana diketahui bersama memiliki fokus kerja jangka panjang yang salah satunya adalah pengembangan sepakbola wanita. Kedepan, PSSI juga akan menggelar Piala Pertiwi, ini dilakukan agar sepakbola wanita di Indonesia kembali bergairah.
" Oleh karenanya, PSSI tidak hanya fokus pada keikutsertaan tim nasional di kegiatan internasional, namun juga kompetisi yang berjenjang serta program pengembangan sumber daya manusia melalui kursus kepelatihan, kursus wasit, workshop dan seminar juga diperlukan. Karena kompetisi yang sukses dan profesional memerlukan dukungan dari SDM ( Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dan memiliki standar khusus," imbuhnya.
Baca Juga: Krusialnya Code of Conduct Laut China Selatan, Indonesia Bisa Kendalikan China
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi