Surabaya (optika.id) - Pemkot Surabaya direncanakan hendak membuka akademi perawat di Surabaya Timur pada tahun 2025. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pahlawan.
"Kami melakukan pembangunan sekolah perawat yang lokasinya di belakang Rumah Sakit Surabaya Timur, pelaksanaannya nanti pada tahun 2025," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (10/7/2024).
Baca Juga: Eri Cahyadi Siap Lanjutkan Apresiasi dan Sanksi ASN untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik
Eri mengatakan, peserta didik akademi perawat nantinya dari anak keluarga miskin (gamis) yang ada dalam program Satu Keluarga Satu Sarjana. Karena pemkot fokus melaksanakan sekolah gratis.
Selanjutnya, ketika sudah menyelesaikan pendidikan perawat, bisa langsung bekerja. Tepatnya di rumah sakit yang dikelola oleh Pemkot Surabaya.
"Seperti bidan ketika ada rumah sakit yang butuh bisa langsung, sama juga perawat mengambil dari akper (akademi perawat)," ujarnya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Irvan Wahyudradjat mengatakan, pembukaan akademi perawat juga menunjang pelaksanaan program Satu RW Satu Tenaga Kesehatan. Di Surabaya terdapt 1.360 balai RW, sehingga jumlah tenaga kesehatannya harus mampu memenuhi semua RW.
Baca Juga: Penghinaan Rakyat sebagai Pemegang Kedaulatan : Pemilihan Daerah Kota Surabaya
"Makanya butuh banyak tenaga kesehatan untuk menunjang berjalannya program satu perawat itu," kata Irvan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Soal peserta didik dari keluarga gamis, dia menyatakan kategori itu memang menjadi fokus Pemkot Surabaya.
Pihaknya berkomitmen para gamis menjadi prioritas mendapatkan kemudahan akses pendidikan. Pembangunan akdemi perawat nantinya juga sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) Surabaya.
Baca Juga: Puluhan Warga Surabaya Deklarasi Dukung Kotak Kosong
"Pengelolaannya merupakan wewenang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, termasuk akreditasi dan kurikulum," ujarnya.
Saat ini, Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk melihat kebutuhan seluruh sarpras pendidikan di akademi perawat.
"Mulainya tahun depan sekarang sedang koordinasi dulu dengan provinsi seperti apa membangun gedung dulu atau memakai aset pemerintah kota yang sudah ada," pungkasnya.
Editor : Pahlevi