Jakarta (optika.id) - Anies Baswedan diprediksi bisa mengalami kutukan petahana pada Pilkada Jakarta, yaitu kalah terpilih kembali menjadi gubernur.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno ketika dilihat dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas, Senin (5/8/2024).
Baca Juga: Ganjar Pranowo Soroti Faktor Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub DKI 2024
"Meski kita menggunakan parameter survei per hari ini Anies unggul, tapi kan ada beberapa instrumen yang saya kira masih belum bisa maksimalisasi dan belum dibahas secara komprehensif. Misalnya pertama soal, kalau saya menyebutnya kutukan petahana di Jakarta," ucap Adi.
"Fauzi Bowo adalah petahan dia elektabilitasnya cukup menjelang saat itu, maju kembali di pilgub untuk yang kedua kalinya tapi kalah dengan pasangan Jokowi dan Ahok. Begitu pun Ahok, maju kembali di Jakarta untuk yang kedua kalinya, approval ratingnya di atas 70 persen, kinerjanya diapresiasi begitu banyak oleh warga Jakarta, di survei-survei kemudian paling menjulang dibandingkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Anies Baswedan saat itu, tapi kita tahu bahwa hasilnya Ahok justru kalah di putaran kedua dengan Anies Baswedan."
Atas dasar itu, Adi menilai bukan tidak mungkin di Pilkada Jakarta akan ada kutukan ketiga kalinya bagi petahana atau Anies Baswedan.
Baca Juga: Daftar Lengkap Kepala dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 2024 di Jatim
"Karena memang per hari untuk ukuran petahana dan mantan calon presiden yang pernah bertarung di Pilpres 2024 kan elektabilitas Anies ini belum mencapai angka psikologis yang bisa disebut bisa mengunci kemenangan dalam pilkada," kata Adi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Jadi hal ini yang menurut saya mungkin bisa dikapitalisasi kalau Ridwan Kamil itu akan bertanding di Jakarta melawan Anies Baswedan."
Selain itu, lanjut Adi, tentu adalah instrumen soal siapa pendamping Ridwan Kamil.
Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Menang Telak Lawan Kotak Kosong di Pilwalkot Surabaya 2024
Tentu saja bukan hanya sebatas untuk melengkapi syarat administratif, tapi harus mampu dijamin memberikan faedah elektoral supaya elektabilitas RK yang trennya sebenarnya positif gitu ya, bisa didongkrak oleh wakil yang sebenarnya dalam banyak hal bisa menutup celah dan lubang yang selama ini dimiliki oleh Ridwan Kamil. Misalnya salah satu di kalangan pemilih-pemilih Islam yang saya kira memang afiliasinya ke Anies Baswedan," kata Adi.
"Termasuk yang terakhir bagi saya adalah bagaimana mengamplifikasi mesin politik secara maksimal yang dimiliki oleh KIM (Koalisi Indonesia Maju), apapun judulnya di Pilpres 2024 ini, KIM menang di Jakarta melawan Anies Baswedan. Kalau 3 instrumen ini dimaksimalkan saya kira bukan tidak mungkin dalam hitungan beberapa bulan ke depan RK akan mampu membalikan keadaan."
Editor : Pahlevi