Petani Lamongan Semakin Sejahtera, Tembakau Terus Naik

author Danny

- Pewarta

Jumat, 06 Sep 2024 08:43 WIB

Petani Lamongan Semakin Sejahtera, Tembakau Terus Naik

Lamongan (optika.id) - Panen tembakau yang dilaksanakan sejak awal bulan Agustus 2024 mencatat adanya kenaikan harga tembakau di Kabupaten Lamongan. Yakni pada pelaksanaan panen petik pertama mencapai harga mulai 20 ribu rupiah hingga 40 ribu rupiah/kg rajangan. Bahkan untuk petik keempat mencapai harga 54 ribu rupiah/ kg rajangan.

"Hingga saat ini Kabupaten Lamongan sudah panen tembakau petik pertama hingga keempat. Ada kenaikan harga, tahun 2023 petik pertama harganya rata-rata 35 ribu rupiah/kg rajangan," tutur Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi saat ditemui, Kamis (5/9/2024) di Kantor DKPP Kabupaten Lamongan.

Baca Juga: Festival Kerapu Lamongan, Pertegas Potensi Desa Labuhan Sebagai Produsen

Tentu saja kenaikan tersebut tentu menunjang kesejahteraan petani di Kabupaten Lamongan. Pada nilai tukar petani (NTP) sektor perkebunan, tahun 2023 naik menjadi 111,32 dibandingkan tahun 2022 yaitu 101,67.

"Adanya kenaikan harga jual pada panen tembakau tentu memberikan pengaruh positif akan kesejahteraan petani. Yangmana pengukurannya ada pada NTP. NTP Kabupaten Lamongan terus meningkat, salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas tembakau," jelas Wahyudi.

Namun Wahyudi belum bisa memastikan persentase kenaikan harga tembakau secara keseluruhan. Karena pelaksanaan panen tembakau belum selesai. Namun diharapkan akan terus naik.

Baca Juga: Anugerah Pandu Negeri, Tata Kelola Lamongan Diakui Internasional

Wahyudi mengatakan bahwa, tidak dak hanya harga tembakau saja yang meningkat, melainkan 
luas tanam tembakau di Kabupaten Lamongan tahun 2024 dinyatakan meningkat, yakni seluas 9.638 Ha. Angka tersebut dinyatakan meningkat, karena lebih besar dibandingkan dengan luas tanam pada tahun 2023 yaitu 8.337 Ha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan, potensi tembakau di Kota Soto terpusat di delapan wilayah. Delapan wilayah tersebut meliputi Kecamatan Sukorame, Bluluk, Sambeng, Ngimbang, Mantup, Modo, Kedungpring, dan Sugio. Seluruhnya menanam tembakau dengan varietas Jawa dan Virginia.

Baca Juga: Kalapas Lamongan Serah Terima Jabatan, Sinergi Wujudkan Lingkungan Nyaman!

Wahyudi mengungkapkan bahwa peningkatan luas tanam tersebut didukung oleh beberapa faktor, diantaranya kondisi iklim yang mendukung pertanaman tembakau, harga komoditas yang kompetitif, dan peralihan penanaman komoditas lain (padi atau palawija) ke tembakau.

Untuk mendukung potensi tembakau, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga melaunching program asuransi petani tembakau yang ditujukan kepada 14.304 petani tembakau. Fasilitasi tersebut memiliki tujuan utama menjamin petani tembakau yang ada di Kabupaten Lamongan. Mengingat tembakau merupakan salah satu potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Lamongan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU