Pemkot Surabaya Gandeng Unair, Turunkan Angka Stunting

author angga kurnia putra

- Pewarta

Senin, 22 Nov 2021 01:08 WIB

Pemkot Surabaya Gandeng Unair, Turunkan Angka Stunting

i

Pemkot Surabaya Gandeng Unair, Turunkan Angka Stunting

Optika.id-Dinas kesehatan (Dinkes) Surabaya menggandeng Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga untuk menurunkan angka stunting di Surabaya, dan langsung melakukan tidakan dengan menyasar balita stunting dan ibu-ibu hamil di Surabaya.

dari data yang dapat, di wilayah Kota Surabaya tercatat sekitar 5.000an anak telah mengalami stunting atau kekerdilan. Salah satunya ada di kawasan Morokrembangan. Sejumlah ibu-ibu di berikan edukasi mengenai tentang pentingnya pemenuhan gizi selama seribu hari kehidupan awal bayi, yakni sejak semasa dalam kandungan hingga menginjak usia dua tahun.

Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat

Tak hanya sebatas itu. Ibu-ibu juga diberikan pelatihan untuk melakukan pemeriksaan antropometri secara mandiri. Baik kepada ibu hamil maupun kepada balita. Pemeriksaan ini berfungsi sebagai skrining awal untuk mencegah terjadinya stunting.

Wakil Dekan III FK Universitas Airlangga Dr Sulistiawati mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh Dinkes Surabaya dengan menggandeng beberapa institusi kesehatan yang ada Kota Surabaya. Tujuannya membantu pemerintah mencegah naiknya angka stunting dan untuk mempercepat penurunan angka stunting di kota surabaya. Dengan sasaran puskesmas yang wilayahnya memiliki prevalensi stunting yang tinggi.

FK Unair mendapat jatah tiga wilayah. Puskesmas Mojo, Tanah Kali Kedinding, dan Morokrembangan, katanya, Sabtu (20/11/2021). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap.

Sulistiawati mengungkapkan pentingnya pemenuhan gizi pada bayi dari baru lahir hingga berusia 2 tahun. Masa-masa tersebut adalah golden age atau masa keemasan untuk pertumbuhan anak. Jika pemenuhan gizinya kurang, maka pertumbuhan dan perkembangan anak tidak akan menjadi maksimal. Dan, ini secara langsung berdampak pada kecerdasan serta produktivitas anak saat dewasa, terangnya.

Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinkes Kota Surabaya, Dr Kartika Sri Rejeki menuturkan, kegiatan tersebut untuk mengatasi angka stunting di Surabaya. Pihak FK Unair digandeng untuk sosialisasi kepada ibu-ibu kader di level kelurahan. Seribu hari pertama ini sangat penting. Makanya, perlu digenjot agar pemenuhan nutrisinya tepat, ujarnya.

Baca Juga: Eri Cahyadi Siap Lanjutkan Apresiasi dan Sanksi ASN untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Sementara itu, Kepala Puskesmas Morokrembangan dr Fitriah Wahyuningsih mengatakan, mayoritas warga Kelurahan Wonokrembangan merupakan masyarakat dengan tingkat perekonomian golongan kelas menengah ke bawah. Terbatasnya pengetahuan terkait pentingnya pemenuhan nilai gizi bagi ibu hamil dan anak-anak yang menyebabkan prevalensi stunting di wilayahnya cukup tinggi. Data pastinya masih terus di-upgrade. Tapi sekitar 50 ke atas, ungkap Fitriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia berharap, Pemkot Surabaya terus melakukan intervensi dalam penurunan angka stunting di wilayah Morokrembangan. Tidak hanya edukasi, tapi juga peningkatan ekonomi masyarakat. Sebab, kendala utamanya adalah ekonomi. Ini yang membuat ibu-ibu sulit menyediakan makanan bergizi kepada anak-anak mereka, kata Fitriah.

Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU